Tips Menulis Surat Untuk Sahabat

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Assalamu'alaikum sahabat Bunda Imut ;) Waaahh sudah bulan Maret aja nih, bagaimana kabar ngeblog nya? Semangat nulis, ya! 

Ngomongin bulan Maret, kali ini saya sengaja banget ikut challenge dari salah satu kelas ngeblog yang paling sayang kalau chatnya terlewat, meskipun isinya beberapa chat receh tapi rasanya sayaaang banget sama kelas ini. 

Nah, kebetulan bulan Maret ini adalah bulan spesial si owner kelas tersebut, jadi muncullah challenge #14DaysBlogspediaChallenge by Blogspedia ini. Bertepatan dengan hari anniversary ibu Marita Ningtyas, Ibu owner kelas Blogspedia yang lebih akrab disapa dengan nama Marita ini mengadakan event challenge menulis yang tujuan utamanya adalah untuk membantu para blogger lebih memaksimalkan blognya, biar blognya ada isi dan tidak mengandung sarang laba-laba. Hehehheeh

Oiya, Challenge menulis selama 14 hari ini juga sudah tersedia tema tulisan yang bisa kita tulis selama 14 hari juga lho. Jadi, tinggal nulis aja nih tanpa mikir judul atau tema tulisannya lagi. Jadi otomatis tema-tema ini bisa jadi ide konten tulisan blog selama bulan Maret kan. 

Selain itu banyak sekali sponsor yang ikut mensupport challenge ini, yang paling menarik ada reward Golden Ticket untuk bisa masuk di kelas Blogspedia Batch 3, tanpa test dan tanpa ribet, bisa langsung masuk aja nih kelas yang banyak sekali ilmu buat blogger pemula, nggak hanya untuk pemula sih, karena kelasnya itu penuh kejutan ilmu yang udah pasti dibutuhkan oleh para blogger. 

Oke, masuk di tema pertama challenge menulis dari Blogspedia, kali ini saya akan menulis tentang tips dan cara menulis surat untuk sahabat. Waaah, baru hari pertama aja udah bikin penasaran, kan. 

Tersedianya media digital untuk berkomunikasi yang serba cepat, canggih dan instan membuat beberapa orang hampir nggak pernah lagi mengirimkan sebuah surat tertulis. Nah, karena inilah sebagian orang akan menganggap menulis surat terasa sangat spesial, apalagi tulisan surat tersebut didapatkan dari seorang sahabat. 

10 tahun yang lalu, saya hampir setiap satu bulan sekali melakukan hal tersebut. Jika saya teringat degan sahabat saya, segera saya ambil secarik kertas dan saya mulai tuliskan semuanya. Saya curahkan semuanya lewat tulisan yang nantinya saya kirimkan untuk sahabat saya. Karena waktu itu, Satu-satunya cara untuk kita bisa tetap berhubungan adalah lewat surat seperti ini. 

Nah, untuk teman-teman Bunda imut yang masih bingung atau mau mencoba menulis surat untuk sahabat. Dibawah ini ada beberapa tips menulis surat untuk sahabat biar tulisan kita lebih terarah dan menarik. Baca tulisannya sampai selesai, ya. 

Tips-menulis-surat-untuk-sahabat

Tahapan Menulis Surat Untuk Sahabat

1. Tentukan Tujuan Surat Ditulis

Dalam hal ini, ada beberapa alasan untuk apa kalian menulis surat tersebut. Karena kangen kah? Ingin bersilaturahmi kah? Atau karena memang ingin bercerita dan mencurahkan cerita yang menarik. Atau surat tersebut ditulis karena memang kalian rindu akan kabar sahabat tersebut. 

Surat tersebut juga bisa ditulis karena kalian sudah benar-benar rindu akan kabar dari sahabat karena sudah lama sekali tak mendengar kabar apapun darinya. Tuliskan surat untuk sekedar menanyakan kabar dan apa kesibukannya. 

2. Tuliskan Alamat dan Tanggal Penulisan Surat

Biasanya, alamat ditulis pada bagian pojok kiri atas surat. Alamat ini sangat penting untuk dicantumkan, karena bisa jadi sahabat Anda lupa akan informasi pengirim surat untuknya. Sebagai tambahan, saya lebih suka menuliskan tanggal di bagian surat, karena dengan tanggal ini saya jadi tahu jika balasan surat tersebut adalah balasan surat yang terakhir dikirimkan. 

3. Rencanakan Panjang Isi Surat

Jika sahabat berkeinginan menulis surat secara singkat, kalian bisa menuliskan secara ringkas, surat seperti ini biasanya ditulis pada catatan kertas kecil. Sebaliknya, jika kalian menuliskan surat dengan tulisan yang panjang dan informasi yang detail, sebaiknya siapkan beberapa lembar kertas, jika diperlukan gunakan beberapa tambahan kertas agar semua informasinya bisa termuat. 

4. Tulis Surat dengan Jelas

Jika surat yang dikirimkan kalian tulis tangan, sebaiknya pakailah gaya tulisan yang jelas dan mudah terbaca. Tulislah dengan baik dan benar agar sahabat yang bisa membaca tulisannya dengan mudah. Jika kalian menginginkan lebih praktis, menulis surat dengan di ketik bisa jadi solusi dan memudahkan. Pastikan gaya dan ukuran font tulisannya jelas dan mudah terbaca, ya. 

5. Pilih Sapaan dengan Gaya Kasual

Karena surat ini akan kalian kirimkan untuk sahabat, jadi lebih baik jika menggunakan sapaan dengan gaya kasual. Tulis dengan panggilan yang biasa kalian ucapkan. Sapaan dengan gaya ceria seperti: 
Hai, Bestie! 
Halo, Hana! 
Sahabatku, Hana! 
Teman terbaikku, Hana! 

Tips menulis surat untuk sahabat

Bagian-Bagian Surat

Menulis Bagian Utama pada Surat


1. Sapa pembaca

Setelah mencantumkan salam, tulis satu atau dua baris sapaan untuk sahabat sebelum Anda masuk ke bagian utama surat. Anggaplah bagian ini sebagai awal percakapan Anda berdua. Anda bisa mengawali surat dengan beberapa kalimat sederhana seperti:[5]
"Semoga kabarmu baik-baik saja."
"Terima kasih atas surat terakhirmu."
"Sudah lama kita tidak mengobrol."
"Ada banyak cerita yang ingin kubagikan denganmu!"

2. Tulis poin utama surat

Beri tahu semua informasi atau detail yang ingin Anda bagikan. Sebagai contoh, ceritakan liburan terakhir yang Anda nikmati atau jelaskan keseharian Anda. Meskipun Anda bisa menulis tentang beragam hal, pastikan setiap topik ditempatkan dalam paragraf baru agar surat Anda mudah diikuti.

Sebagai contoh, Anda bisa menulis 2-3 paragraf mengenai liburan musim semi. Setelah, itu, buatlah satu paragraf tentang aktivitas Anda sehari-hari.
Jika Anda tidak mengetahui apa yang perlu ditulis, pilihlah topik atau pembahasan yang sederhana. Sebagai contoh, ceritakan kepada sahabat Anda mengenai film yang baru saja ditonton atau buku yang sedang dibaca.

3. Bahas mengenai sahabat Anda

Setelah menulis tentang kabar terbaru Anda, apa yang Anda rasakan, dan hal-hal yang perlu sahabat Anda ketahui, tanggapi hal-hal yang ia tulis di surat terakhirnya. Dengan tanggapan tersebut, Anda bisa menjadikan surat sebagai media obrolan, bukan hanya pesan satu arah. 

Jika ia belum menulis surat untuk Anda akhir-akhir ini, katakan bahwa Anda belum mendengar kabar terakhir darinya dan ingin mengetahui keadaannya.
Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Di surat terakhir yang kamu kirimkan, kamu mengatakan bahwa kondisimu sedang kurang baik. Apakah kamu sudah menemui dokter atau merasa lebih baik sekarang?"

Tips: Anda juga dapat mengomentari hal-hal yang ia tuliskan sebelumnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Tak terasa sebentar lagi kamu akan lulus! Kurasa kamu harus menerima penawaran kerja itu agar kamu bisa pindah dan tinggal lebih dekat denganku!"

4. Ajukan pertanyaan untuk membangun dialog 

Setelah memberikan informasi baru, berikan “arah” baru agar obrolan dapat berlanjut. Hal ini penting untuk diingat, terutama jika Anda membutuhkan saran darinya mengenai sesuatu.

Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Setelah kamu mengetahui ceritanya, menurutmu apa yang harus kulakukan saat keluargaku berkunjung?"
Jika Anda tidak mengetahui apa yang perlu ditanyakan, Anda bisa mengajukan pertanyaan yang bersifat umum. Sebagai contoh, tulislah, “Bagaimana denganmu akhir-akhir ini? Apakah ada hal baru yang terjadi?"

5. Pertahankan nada atau suasana obrolan pada surat

Gunakan gaya menulis dan bicara Anda saat membuat surat. Jika mau, Anda bisa menggunakan slang (termasuk lelucon yang Anda berdua ketahui) dan sisipkan referensi terkait orang-orang yang Anda berdua kenal.

Nada atau suasana yang terbangun dalam surat harus sesuai dengan apa yang Anda tulis. Jika Anda menceritakan tentang liburan yang ceria, bangunlah suasana yang riang dalam surat. Namun, jika Anda menulis surat yang berisi ungkapan duka cita, tunjukkan dukungan dan gunakan nada yang lebih serius.

Tips: Untuk mengetahui apakah Anda membangun nada atau suasana percakapan pada surat, cobalah baca surat yang ditulis dengan lantang sebelum menyelesaikannya. Jika ada bagian yang terasa aneh saat dibacakan, ubahlah bagian tersebut.

Menyelesaikan Surat

1. Buatlah bagian penutup

Setelah mencantumkan semua informasi yang ingin dibagikan dan diceritakan kepada sahabat Anda tentang kehidupannya, Anda bisa mengakhiri surat. Tulis beberapa kalimat yang menggambarkan persahabatan dan korespondensi di masa mendatang.

Sebagai contoh, jika Anda tinggal di kota yang berbeda, Anda bisa mengakhiri surat dengan mengatakan, “Banyak keceriaan yang kurasakan, tetapi akan lebih menyenangkan jika kamu ada di sini. Aku tak sabar ingin segera bertemu denganmu saat pulang nanti!”

Jika Anda berdua pernah menghadapi perseteruan, Anda bisa menulis, “Aku tahu hubungan kita sedang kurang baik saat ini, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa aku bersyukur kita bisa membahas masalah ini dan memperbaiki persahabatan kita.”

2. Tuliskan salam untuk menutup surat

Pilih ucapan salam yang ramah, diikuti dengan koma. Setelah itu, cantumkan nama Anda di bawah salam tersebut. Untuk penutup yang bersifat lebih personal, Anda bisa menambahkan tanda tangan sendiri agar tidak perlu mencetak atau menulis nama. Cobalah gunakan salah satu salam penutup di bawah ini:

Dari sahabatmu,
Salam sayang,
Peluk cium untukmu,
Dengan cinta,
Baik-baik,
Dah!

3. Periksa kembali surat Anda

Setelah menyelesaikan surat, beristirahatlah sejenak dan baca kembali untuk mengetahui kesalahan tata bahasa atau ejaan pada surat. Jika Anda tidak memiliki banyak waktu, Anda bisa mengetikkan kembali surat pada program penyunting kata dan menjalankan fitur pemeriksa ejaan untuk mengetahui kesalahan eja.

Anda juga perlu memeriksa kembali surat untuk memastikan apa yang Anda katakan masuk akal. Ingatlah bahwa nada bicara sering kali sulit diwujudkan dalam bentuk tulisan sehingga pastikan apa yang Anda katakan jelas dan tidak akan disalahartikan.

4. Tulis alamat Anda dan alamat teman pada amplop

Cantumkan nama depan dan belakang teman di bagian tengah amplop. Tulis alamat rumahnya (termasuk nomor rumah dan nama jalan) di bawahnya. Setelah itu, cantumkan nama kota, provinsi, dan kode pos di bawah baris alamat rumah utama. Cantumkan semua informasi Anda dengan format yang sama di pojok kiri atas atau bagian belakang amplop.

Jika sahabat Anda tinggal di negara yang berbeda, pastikan Anda mencantumkan negara tempat tinggalnya pada alamat.

5. Tempelkan prangko pada amplop dan kirimkan surat

Di Indonesia, biasanya Anda bisa menggunakan prangko apa pun untuk mengirimkan surat. Namun, untuk pengiriman ke negara lain Anda perlu mengetahui biaya pengiriman ke alamat penerima. 

Tempelkan prangko di pojok kanan atas amplop. Jilat atau gunakan pita perekat untuk menutup amplop, kemudian bawa ke kantor pos atau masukkan ke kotak pos.

Anda terkadang bisa meninggalkan surat di kotak pos. Biasanya Anda perlu menaikkan bendera merah kecil di samping kotak pos untuk memberi tahu pengirim surat bahwa ada surat yang perlu diambil.

Jika Anda melampirkan barang lain atau amplop tampak sangat tebal, pergilah ke kantor pos dan timbang surat sebelum Anda mengirimkannya.

Tips: Untuk mengetahui biaya pengiriman yang perlu dibayar, lakukan pencarian di internet menggunakan kata kunci pencarian “biaya kirim surat ke [nama negara tujuan].”

Penutup

Meskipun Anda mengungkapkan hal yang kurang menyenangkan, pastikan Anda menyampaikannya dengan rasa hormat dan nada yang ramah. Tidak seperti pesan lisan, sahabat Anda bisa mengacu kembali ke surat yang Anda kirimkan. 

Tulisan yang kurang menyenangkan bisa menyakiti perasaannya lebih dalam, dibandingkan ketika Anda menyampaikannya secara langsung karena sahabat Anda bisa membaca tulisan tersebut berulang kali.

Agar surat Anda tampil lebih rapi dan cantik, Anda bisa berlatih menulis draf terlebih dahulu. Setelah itu, tulis kembali atau tikkan surat setelah Anda puas. Gunakan tulisan tangan atau alat tulis terbaik saat menulis surat akhir.

Jika surat Anda panjang dan melebihi dua halaman, ada baiknya Anda menyisipkan nomor halaman (mis. 1-3, 2-3, 3-3) agar penerima tidak kebingungan saat ia tidak sengaja menjatuhkan surat atau menyusun kertas-kertas surat dalam urutan yang salah.

Semoga bermanfaat ya. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar