Manfaat dan Contoh Jadwal Harian Anak Usia 2-4 Tahun

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Assalamu'alaikum Sahabun ;) 

Dimulai akhir bulan kemarin, saya sedang menjalankan proyek sleep training  untuk kedua anak saya, membuat beberapa rutinitas untuk Ahsan dan Aisyah. Sudah berjalan kurang lebih satu bulanan ini dan saya mau mencoba menuliskan pengalaman tentang jadwal harian anak usia 2-4 tahun dengan apa aja sih manfaat dari kegiatan tersebut? 

Bund, ternyata rutinitas itu merupakan sesuatu yang harus dilakukan secara berkala, konsisten, terus-menerus dan berulang. Seringnya kegiatan tersebut dilakukan di waktu yang sama dan sudah menjadi suatu kebiasaan.

Manfaat dan Contoh Jadwal Harian Anak Usia 2-4 Tahun


Pada setiap keluarga pasti akan mempunyai sebuah kegiatan atau rutinitasnya masing-masing, kan. Mulai dari rutinitas harian, rutinitas mingguan dan rutinitas bulanan. Liburan akhir tahun juga bisa disebut rutinitas tahunan lho, Bund. Karena biasanya kegiatan itu dilakukan di masa liburan yang sama di setiap tahunnya.

Selanjutnya, rutinitas ini juga bisa disebut jadwal harian. Misalnya saja rutinitas bangun pagi yang dilanjutkan dengan menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, sembari menyiapkan perlengkapan anak pertama sekolah juga menyiapkan bekal untuk suami kerja. 

Jika diperhatikan, selama kita berpegang pada jadwal rutinitas yang teratur, maka pekerjaan dirumah jadi lebih cepat selesai plus terasa lebih ringan dikerjakan. Saya sendiri juga seperti itu, karena sudah tahu di jam sekian apa yang harus dilakukan, di sore hari apa yang akan dikerjakan, dan jam berapa harus mengajak anak tidur malam.

Manfaat Jadwal Harian Anak untuk Tumbuh-Kembang dan Emosional Anak

Nah, ternyata kebiasaan ini sangat baik jika diterapkan pada anak, kita bisa mengatur jadwal hariannya yang kemudian disebut jadwal harian anak. Dengan begitu, anak akan belajar untuk tahu kapan harus melakukan sesuatu dan kegiatan ini bisa meminimalisasi tantrum pada toddler yang mengharuskannya berpindah dari aktivitas satu ke aktifitas lainnya.

Nggak hanya itu lho Bund, ternyata ada banyak sekali manfaat-manfaat lain yang bisa didapatkan dengan membuat jadwal harian anak yang teratur dan tertulis jelas. Manfaatnya pun tidak hanya bagi anak, tapi juga bermanfaat bagi orangtua. Apa saja? Berikut diantaranya:

1. Mempererat Bonding Anak Terhadap Orangtua

Dengan jadwal harian anak, sangat memungkinkan terjalinnya rasa saling memiliki antar orangtua dan anak. Anak akan merasa dekat dengan orangtuanya di di setiap aktivitas dalam jadwal harian anak yang melibatkan peran keduanya. 

Misalnya saja momen ketika makan bersama, anak akan memahami bahwa orangtua telah meluangkan waktu memasak dan menemaninya makan, lewat obrolan ringan tentang aktivitas anak, atau sekedar curhat tentang teman sekolah atau bercerita dengan toodler Anda. 

Untuk saya pribadi, dalam proses persiapan tidur yang termasuk juga dalam jadwal harian anak paling menyenangkan dan membuat bonding antara anak dengan orangtuanya menjadi lebih kuat. Bagi anak, dengan mereka memiliki jadwal harian khusus bersama orangtua, maka anak akan merasa jika keberadaannya diinginkan dan dihargai.

2. Memberikan Rasa Aman

Jadwal harian ternyata bisa membuat anak Anda merasa lebih aman dalam keluarga. Dia akan terbiasa tahu apa yang akan dilakukan setelah ini atau apa yang harus di lakukannya nanti. Dan kegiatan ini bisa membuatnya menebak atau menilai lingkungan rumahnya akan bagaimana nantinya.

Nantinya, jika dia punya masalah, maka dia akan tahu sikap yang tepat dan akan merasa baik-baik saja, karena di waktu tertentu dia akan punya pengalih perhatian pada aktivitas berikutnya, atau diapun akan punya waktu di mana dia bisa mencari rasa aman pada orangtuanya setelah mereka pulang dari bekerja. 

3. Mengajarkan Konsep Tanggung Jawab

Dengan mempunyai jadwal harian anak yang teratur, anak akan memiliki waktu untuk mengurus keperluannya sendiri, bisa lebih merawat barang miliknya, atau lebih senang membantu orangtuanya di rumah. Dengan begitu, secara tidak langsung, kita sebagai orangtuanga sudah mengajarkan anak untuk disiplin waktu dan bertanggung jawab.

Kemudian, melalui jadwal harian anak, dia akan lebih bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang sudah dijadwalkan pada rutinitasnya. 

Jika dia melewatkannya, maka anak juga akan tahu konsekuensinya apa, dan bisa mencari solusi untuk keterlambatannya dalam melakukan sesuatu dari jadwal yang sudah disepakati.

4. Melatih Kemampuan Anak

Saat anak terbiasa melakukan sesuatu berulang kali dalam jangka waktu lama dan konsisten, maka dapat dipastikan dia sedang melatih kemampuannya dalam melakukan sesuatu tanpa dibantu. 

Jika anak sudah terbiasa beraktivitas dengan jadwal harian, maka anak akan bisa mengerjakan sesuatu dengan kesadarannya sendiri. Saat sudah lebih besar nanti, dampaknya adalah dia akan mampu menyiapkan beberapa kebutuhannya tanpa dicontohkan lagi.

5. Melatih Kebiasaan Baik

Jadwal harian anak juga bermanfaat untuk mengajarkan kebiasaan baik lho, Bund. Seperti misalnya kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur, makan di meja makan dalam durasi 30 menit, lalu membaca buku setiap sebelum tidur malam adalah beberapa contoh kebiasaan baik yang bermanfaat untuk anak. Jika tidak dibuat sebagai rutinitas, maka anak akan menjadi malas sikat gigi, makan tidak teratur, dan menyebabkan kurangnya stimulasi dan perkembanhan anak jadi kurang optimal.

Manfaat Jadwal Harian Anak untuk Orangtua

Selain bermanfaat untuk anak, membuat jadwal rutinitas harian juga bermanfaat untuk orangtua lho. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membangun kekompakan antar Orangtua
2. Membantu orangtua memiliki waktu tambahan
3. Menumbuhkan perasaan puas sebagai Orangtua
4. Menurunkan tingkat stres
5. Menghindarkan masalah yang sepele tapi berefek besar

Contoh Jadwal Harian Anak Usia 2 – 4 tahunnya

  • 06.00 Bangun pagi dan minum susu (diatas 2 tahun minum susu bersifat opsional)
  • 06.30 Mandi pagi
  • 07.00 Sarapan
  • 07.30 Aktivitas gerak (bisa sambil jalan-jalan sekitar rumah atau senam ringan)
  • 08.30 Ikut aktivitas orangtua (apa saja yang dilakukan orang tuanya saat itu, memasak, membersihkan rumah, dll)
  • 09.30 Makan cemilan
  • 10.00 Bermain atau solo play
  • 11.00 Tidur siang
  • 12.30 Bangun dan makan siang
  • 13.00 Bermain dan stimulasi anak
  • 15.00 Mandi sore
  • 15.30 Makan cemilan
  • 16.00 Bermain atau ikut aktivitas orangtua
  • 16.30 Jalan-jalan sore dengan orangtua
  • 17.00 Main dengan mainan yang dipunya (bisa pretend play dengan boneka)
  • 18.00 Makan malam
  • 19.00 Down time dengan membaca buku, minum susu, dan persiapan tidur (sikat gigi, ganti piyama, dll)
  • 20.00 Tidur malam

Usia 3-4 Tahun (pra-sekolah)

  • 06.00 Bangun lalu mandi
  • 07.00 Sarapan
  • 08.00 bermain permainan terstruktur (bila belum sekolah), pergi ke sekolah (jika sudah sekolah), virtual school (dalam masa pandemi)
  • 09.30 Makan cemilan
  • 10.00 Ikut aktivitas orangtua atau membaca buku
  • 11.00 Free play
  • 11.30 Makan siang
  • 12.30 Tidur siang
  • 14.00 Aktivitas bersama orangtua berupa eksperimen sains, atau menari sambil menirukan video
  • 15.30 Mandi sore
  • 16.00 Makan cemilan
  • 16.30 Bersepeda sore atau bermain
  • 18.00 Makan malam bersama
  • 18.30 Aktivitas bersama orang tua seperti bercerita, bersantai sambil bergurau
  • 19.00 Downtime atau screen time
  • 20.00 Persiapan tidur
  • 20.15 Tidur malam

Penutup

Untuk anak usia sekolah (seperti TK dan SD), jadwal harian anak tidak jauh berbeda dengan anak usia pra-sekolah. Pada dasarnya, jadwal harian anak pra-sekolah ini juga disusun untuk membiasakan si kecil memiliki ritme keseharian yang kelak akan memudahkan mereka saat masuk usia sekolah. 

Perbedaannya akan terletak pada waktu bermain di rumah saat pagi hari yang berubah menjadi waktu belajar dan bermain di sekolah (atau secara virtual selama pandemi Covid-19).

Nah, beberapa contoh jadwal harian di atas bisa Ibu sesuaikan dan modifikasi dengan keadaan di rumah masing-masing. Meski tidak ada panduan paten dalam menyusun jadwal harian anak, akan lebih baik apabila orangtua membuat jadwal berdasarkan kesepakatan bersama. 

Saat anak sudah bisa mengutarakan pendapat, ajaklah untuk ikut menentukan jadwal hariannya agar si kecil merasa dihargai, antusias, dan memiliki tanggung jawab atas pilihannya.

Semoga bermanfaat, ya.. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar