Tips Parenting! Yuk Pelajari Bagaimana Cara Parenting yang Baik

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Assalamualaikum sahabat Bunda ;)

Gaya parenting untuk sekarang ini mempunyai beragam alternatif dengan sistem pembelajaran yang baru dan tentunya membutuhkan peran Bunda untuk mendampingi proses pembelajaran anak-anak dirumah.


tips-parenting-yang-baik

Namun, mendampingi anak belajar di rumah tentunya memiliki banyak tantangan. Dalam hal ini, penerapan gaya parenting yang baik harus kita lakukan, sebagai salah satu kuncinya adalah tentang perubahan kebiasaan dan keseharian si anak.

Di masa sekarang ini, anak kita sedang menghadapi tantangan ekstra karena sekarang ini ia kembali dihadapkan dengan perubahan rutinitas yang cukup besar. Agar Bunda dapat memastikan pembelajarannya dari sekolah dan rumah berjalan dengan sempurna, Bunda dapat menerapkan tips parenting yang baik agar bisa mengevaluasi beberapa hal di rumah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih baik.

Berikut Beberapa Tips Parenting yang Baik untuk Mendidik Anak-anak

1. Sesuaikan Rutinitas Anak dengan Aktivitasnya di Sekolah

Pola asuh anak yang bisa dilakukan adalah dengan menyesesuaikan jam pembelajaran ketika anak di rumah dengan jam pembelajaran di sekolah, begitu juga dengan jam istirahatnya. Trik parenting satu ini dilakukan agar anak terbiasa disiplin dan teratur. Bunda bisa membuat jadwal harus dipatuhi oleh si anak, dimulai dari jadwal bangun tidur, mandi pagi dan sarapan yang teratur.

2. Tanyakan Kebutuhan sang Anak, dan Komunikasikan dengan Pihak Sekolah

Salah satu tips parenting yang bisa diterapkan adalah bertanya kepada anak kita, apakah ia mengalami kesulitan saat ia belajar. Diskusikan setiap materi yang menurutnya sulit dan Bunda bisa membantunya untuk menyelesaikan tugas tersebut tanpa langsung memberikan jawaban.

Selain itu menerapkan pola asuh anak juga bisa dengan langsung berkomunikasi lewat guru yang mengajar. Tanyakan bagaimana cara guru mengajar di sekolah, supaya Bunda tidak memberikan penjelasan yang berbeda kepada anak Anda dan membuatnya bingung. Konsultasikan juga dengan guru kelas bagaimana Bunda dapat membantu ketika dirumah dalam menghadapi rintangannya.

3. Hindari Pemicu Stres

Tak hanya orang dewasa yang bisa mengalami stres, anak-anak juga bisa mengalami stres lho. Stres biasanya muncul sebagai respon terhadap perubahan negatif yang terjadi. Anak-anak sebenarnya memiliki cara tersendiri untuk mengatasi stres, tapi ada baiknya Bunda membantunya terhindari dari faktor-faktor pemicu stres, seperti merasa kesulitan saat belajar, punya pikiran negatif tentang diri-sendiri, merasa tidak aman di rumah, atau mengalami perundungan oleh teman-temannya.

Jika anak kita terlihat menghadapi kesulitan, ajak ia beristirahat sejenak agar si anak tidak mengalami stres. Dengan banyaknya perubahan yang dihadapi, Bunda harus memberikan perhatian ekstra untuk memastikan kenyamanan anak ketika belajar. Ajak anak Anda melakukan kegiatan yang positif dan menyenangkan saat ia merasa kesulitan.

4. Membatasi Screen Time

Screen time atau jumlah waktu anak menggunakan gawai berlayar memang sebaiknya dibatasi ya, Bund. Jika pada anak usia dini screen time yang disarankan hanya satu jam sehari, maka untuk anak usia sekolah, metode parenting Bunda bisa menyesuaikan penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja, utamakan penggunaannya untuk mengakses program-program yang edukatif dan dibutuhkan untuk mendukung pembelajarannya.

Jika Si anak terlalu banyak menggunakan gawai berlayar, apalagi untuk mengakses atau menonton program-program yang kurang berkualitas, maka waktu belajarnya malah menjadi berkurang. Ia juga berpotensi mengalami obesitas, kurang tidur, tingkah laku yang bermasalah, perkembangan bahasa dan sosialnya terhambat, dan bermasalah dalam memberi perhatian.

5. Eksplorasi di Luar Ruang

Belajar tak harus selalu di dalam ruangan, Bunda juga bisa melakukannya di luar ruang. Apalagi di luar ruang, anak-anak akan punya kesempatan untuk mengeksplorasi dan memberi pengalaman sensori yang penting bagi tumbuh-kembangnya. Selain itu, berada di luar ruang dan berdekatan dengan alam akan membantunya merasa relaks dan tenang. Dengan demikian, proses belajarnya juga lebih optimal.

Selain belajar, ajak juga anak Anda untuk bermain di luar rumah sebagai bentuk cara parenting yang baik. Anak-anak usia sekolah biasanya senang berkreasi dengan benda-benda yang mereka temukan di luar rumah, main kejar-kejaran, atau memanjat pohon.

Perlu diingat ya, Bund. Jika perlu untuk anak-anak bermain, karena ini juga merupakan cara mereka untuk belajar secara tidak langsung. Untuk itu, biarkan mereka bermain di luar rumah selama dilakukan dengan aman.

Cara mendidik anak dengan parenting yang baik di usia dini tentu sangat berbeda dengan usia remaja nanti, Bun. Hal ini karena perkembangan otak anak belum sempurna sehingga kadang ia belum mampu memahami apa yang Bunda inginkan. Untuk itulah, Bunda perlu memahami bagaimana kiat mendidik anak dengan parenting yang baik dan tepat agar anak bisa tumbuh maksimal memiliki kepribadian baik dan siap untuk belajar. 

Seperti apa sih cara yang tepat mendidik anak di usia dini? Yuk, cari tahu tips selengkapnya di sini, ya.

Cara Mendidik Anak dengan Baik

Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok pintar dan berkepribadian baik. Namun, hal tersebut tidak bisa serta merta terjadi.

Ayah Bunda serta anggota keluarga lainnya yang tinggal di dalam satu rumah perlu bekerjasama mendidik si Kecil dengan cara yang tepat dan konsisten. Sebab, rumah dan keluarga inti adalah sosok paling pertama yang menjadi panutan untuk anak belajar.

1. Buat Aturan dengan Konsisten

Hal pertama yang perlu Bunda diskusikan dengan Ayah adalah peraturan di dalam keluarga yang akan memberikan manfaat sebagai berikut:

  • Memahami perilaku mana yang baik dan tidak baik. 
  • Belajar mengikuti peraturan yang sesuai dengan norma yang berlaku.
  • Mengenal konsekuensi dari perbuatan yang tidak baik. 
  • Agar peraturan bekerja dengan baik, semua anggota keluarga (termasuk kakek dan nenek) perlu memahami, menyepakati, dan mengikuti peraturan yang berlaku secara konsisten.

Dengan begitu, si Kecil dapat membedakan antara hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan baik. 

Apabila inkonsistensi tersebut terus berlangsung, si Kecil cenderung akan membangkang atau tidak peduli ketika Bunda mengingatkan tentang peraturan yang berlaku di dalam keluarga.

Nah, untuk anak usia dini, Bunda dapat memulai dengan 2-3 family rules untuk diikuti. Apabila si Kecil sudah dapat mengikutinya dengan baik, baru tambahkan peraturan yang baru untuk dipelajari. 

2. Menunggu Kesiapan Anak

Saat mendidik anak dalam bidang apapun, hal pertama yang perlu Bunda perhatikan adalah kesiapan anak untuk mempelajari sesuatu yang baru. 

3. Jangan Terlalu Keras 

Di usia dini, selain terlihat aktif bermain si Kecil juga senang mengeksplor dunia sekitarnya sehingga sesekali terasa sulit diatur dan tidak mau nurut dengan orang tua. Alhasil, Bunda menjadi tidak sabar dan gampang marah.

Jangan menjadikan proses belajar anak sebagai sesuatu yang memberatkan, ya.

4. Membangun Hubungan yang Positif 

Bunda, anak akan berkembang dengan sangat baik ketika memiliki hubungan yang kuat dan penuh cinta-kasih dengan orang tuanya. 

Pasalnya, hubungan yang positif antara anak dengan orang tua akan membuat mereka merasa dicintai, lebih percaya diri, dan merasa aman dalam mengeksplorasi dunia di sekitar.

Untuk mendapatkan hubungan yang positif dengan si Kecil, Bunda dapat melakukan hal-hal berikut ini: 


  • Menunjukkan rasa sayang pada si Kecil dengan berbagai cara seperti mengatakannya secara langsung, memberikan pelukan hangat, atau memberikan kecupan di kening. 
  • Meluangkan waktu untuk quality-time dengan anak. Contohnya dengan mengobrol berdua sebelum tidur atau membaca buku bersama.  
  • Tunjukkan Bunda mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika si Kecil bercerita atau mengemukakan pendapat. 
  • Hargai pendapat yang diungkapkan si Kecil. Jangan langsung menunjukkan penolakan, menghakimi, atau terlihat kecewa ketika pemikiran si Kecil belum sesuai dengan ekspektasi Bunda. 
  • Menepati janji yang telah dibuat sehingga si Kecil tahu ia dapat mempercayai orang tuanya.
  • Selalu ada saat si Kecil membutuhkan dukungan emosional atau bantuan. Contohnya saat si Kecil benar-benar tidak berani membayar setelah membeli es krim, Bunda dapat membantu dengan menemani si Kecil berjalan ke kasir dan menyerahkan uangnya. 
  • Memberikan kesempatan bagi anak untuk memimpin. Salah satunya adalah dengan membiarkan si Kecil memimpin permainan. 

5. Memberikan Pujian pada Proses

Sebagai orang tua, Bunda pasti ingin membuat si Kecil merasa percaya diri atas kemampuan yang dimiliki. Salah satunya adalah dengan memberikan pujian. 

Namun, Bunda perlu bijaksana dalam memberikan pujian. Sebab pujian yang berlebihan justru akan membuat anak mengalami penurunan motivasi belajar dan kesulitan memahami kemampuan dirinya. 

Saat memberikan pujian pada anak, pastikan Bunda memberikan pujian dengan deskripsi yang jelas. Jadi, si Kecil dapat benar-benar memahami hal apa yang telah ia lakukan dengan baik. 

6. Biarkan Anak Mencoba

Agar si Kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri, Bunda dapat membiarkannya mencoba melakukan hal-hal yang kira-kira sesuai dengan kelompok usianya. 

7. Memberikan Arahan yang Jelas

Anak usia dini umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ia akan sangat suka bereksplorasi. Namun, kadang anak belum memiliki parameter mana hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. 

Agar si Kecil mau mendengarkan, Bunda perlu memberikan arahan yang jelas. Langsung ucapkan perilaku seperti apa yang Bunda inginkan. 

8. Menggunakan Metode Time-Out

Anak suka sekali mencari perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itu, kadang ia berbuat ini dan itu supaya diperhatikan oleh Bunda dan Ayah. 

Ketika si kecil melakukan hal tersebut, Bunda dapat memberikan arahan atau distraksi terlebih dahulu. Apabila kedua metode tersebut tidak berhasil, Bunda dapat mencoba menggunakan metode time-out. 

Menurut American Family Physician, metode ini bertujuan untuk memberi waktu bagi seorang anak untuk merenungi kesalahannya.

Ketika si Kecil sering melakukan perilaku buruk seperti mengamuk, merengek, berkelahi, dan berdebat, maka tidak berbicara dengannya selama beberapa waktu akan membuat ia memikirkan lagi segala tindakannya. Cara ini terbilang efektif dibandingkan dengan menindak anak secara fisik.

Agar time-out berjalan dengan baik, sebelumnya Bunda perlu melakukan beberapa hal berikut: 

  • Jelaskan dan tunjukkan secara langsung pada anak apa itu time-out menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Hal ini mungkin perlu diulang beberapa kali agar ia mengerti. 
  • Ketika Bunda dan si Kecil dalam suasana hati yang bagus, ajak ia untuk latihan time-out.
  • Memastikan anak tahu perilaku seperti apa saja yang akan membuatnya menghadapi konsekuensi berupa time-out. 
  • Konsisten dalam menerapkan time-out sebagai konsekuensi dari perilaku tidak diharapkan yang telah disepakati.
  • Awali penggunaan time-out sebagai konsekuensi dari 1-2 perilaku tidak diharapkan. Contohnya berteriak-teriak saat berbicara. 
  • Time-out harus langsung dilaksanakan ketika si Kecil melanggar kesepakatan dan tidak mengindahkan arahan Bunda.
  • Jangan mengancam si Kecil dengan time-out. Gunakan time-out sesuai kesepakatan yang telah dibuat. 

Penutup

Selain mengevaluasi macam-macam tips parenting yang sudah ditulis di atas, Bunda juga bisa membantu Si Buah Hati dalam memenuhi gizi seimbang yang ia butuhkan, ya.

Nah, Bund, itulah beberapa tips parenting dan cara parenting yang baik, bagaimana mendidik anak usia dini yang dapat diterapkan di rumah. Menerapkan kebiasaan baru secara konsisten memang tidak mudah. Namun, Bunda dan Ayah perlu tetap semangat, ya!

Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar