Berkisah Untuk Mendekatkan Anak Dengan Al-Quran

Posting Komentar
Konten [Tampil]



Berkisah Dengan Al Qur'an

“Kami ceritakan kepadamu kisah yang paling indah, dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang kami wahyukan kepadamu, yang sebelumnya kamu tidak mengetahuinya”. (QS. Yusuf : 3)

Ya, berkisah! 
Hampir seperenam dari Al-Qur’an yang sekitar 1600an adalah ayat-ayat yang berbentuk atau berisi tentang kisah-kisah para Nabi, orang-orang beriman, dan orang-orang durhaka. Karenanya, mendekatkan anak dengan Al Qur’an melalui sarana kisah sungguh akan sangat membuat hati anak tertarik.

Salah satu hal yang paling anak-anak saya gemari di rumah adalah Berkisah, ya... Anak-anak akan selalu antusias menyambut kami untuk berkisah, tidak akan pernah bosan meski seringnya, kami menceritakan kisah yang sama dan berulang-ulang setiap hari. Kamipun merasakan bahwa dengan berkisah, kami bisa memberikan nasehat pada anak-anak kami tanpa kami merasa terlalu menggurui.

Berkisah untuk saya sangat membrikan banyak manfaat yang sangat luar biasa. Dengan membaca kisah, wawasan saya mulai bertambah dan ini adalah hal yang sangat saya sukai. Selain suka membaca genre biografi, sayapun suka membaca biografi, pun juga membaca cerita, sudah saya gemari sejak saya di bangku sekolah. Dan atas semua kesukaan itu, saya sangat merasakan semuanya bertumbuh menjadi satu dengan saya membaca kisah.

Belajar dari sebuah kisah, membuat saya mencoba untuk banyak mengambil ibrah dan manfaat juga hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Seperti kata pepatah yang pernah saya dengarkan yang berbunyi
Bukankah hikmah adalah harta
milik kaum muslimin? Dimanapun kita menemukannya, kita
boleh memungutnya.

Dan betapa di setiap kisah bertaburan hikmah yang sangat luar biasa, hikmah yang mampu melembutkan jiwa yang baik, untuk para pendengar maupun penuturnya. Dalam hal ini, berkisah sudah teruji menjadi metode terbaik dalam hal mendidik anak-anak. Mendidik anak melalui kisah, merupakan proses pembelajaran utama dalam mendekatkan Al-Qur'an di dalam hati anak-anak kita.

Di sebutkan dalam Al-Qur'an, salah satu fungsi kisah-kisah bagi para Nabi adalah sebagai Peneguh hati dan Penguat kalbu, sehingga Nabi juga para pengikutnya senantiasa selalu semangat untuk terus menyebarkan dakwah, seperti yang terkandung dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 120 sebagai berikut:


وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ اَنۡۢبَآءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ‌ ۚ وَجَآءَكَ فِىۡ هٰذِهِ الۡحَـقُّ وَمَوۡعِظَةٌ وَّذِكۡرٰى لِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ
Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman.

Memetik Pelajaran Dari Kisah-Kisah Menakjubkan Di Dalam AL-Qur'an

Berkisah Dengan Al Qur'an


Al-Quran adalah wahyu Allah yang di tunjukan kepada Rasulullah Saw untuk menjadi pegangan dan petunjuk bagi manusia. Al-Qur'an berisikan perintah-perintah Allah untuk di kerjakan dan larangan-larangan Allah untuk ditinggalkan agar bagahia di dunia juga di akhirat.

Dalam Al-Qur'an banyak sekali cerita-cerita para umat terdahulu, cerita-cerita itu tentu sangat banyak sekali mengandung sebuah pelajaran. Ketika kita membaca cerita-cerita tersebut, sudah pasti kita akan dapat mengambil hikmah dan mengamalkan pesan perbuatan yang baik dan meninggalkan pesan perbuatan-perbuatan yang buruk atau tidak baik (Tercela).

Salah-satu kisah yang di sebutkan dalam Al-Qur'an adalah tentang kisah Luqman Al-Hakim. Lukman adalah satu-satunya manusia yang bukan Nabi juga bukan Rasul, namun kisah hidupnya diabadikan dan tersemat di dalam Al-Qur'an karena Allah menjadikannya sebagai sosok orang tua panutan.

Qarun, sebuah nama yang juga di sebutkan di dalam Al-Qur'an sebanyak 4 kali. Adalah seseorang yang diberikan kekayaan berlimpah oleh Allah, lewat do'a Nabi Musa, yang sebelumnya Qarun adalah seseorang yang sangat miskin dan memiliki banyak anak. Dengan kekayaan dan harta yang berlimpah tersebut, lantas membuat Qarun menjadi sangat sombong dan suka memamerkan hartanya tersebut.

Atas keadaan tersebut, Qarun sering di beri peringatan oleh Allah dalam firmannya sebagai berikut:
"(ingatlah) ketika kaum berkata kepadanya: ‘janganlah kamu terlalu bangga. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri."

Atas peringatan itu, lantas Qarun tetap saja membanggakan diri juga hartanya, sehingga Allah SWT memerintahkan bumi untuk menelan Qarun beserta seluruh kekayaan dan istananya. 

Sombong, kikir, serta mementingkan diri sendiri adalah sifat yang tidak disukai oleh Allah, sehingga kita sebagai manusia agar bisa mendapatkan rahmat dan keberkahan Allah SWT, sudah seharusnya kita dapat menjaga diri kita dari sifat-sifat yang tercela, jangan sampai sifat yang dimiliki Qarun termiliki juga oleh diri kita.

Lantas, bagaimana caranya agar porsi berkisah kita untuk anak-anak menjadi lebih besar? Salah satu caranya adalah kita sebagai orangtua mau tidak mau hatus senang membaca kisah-kisah itu sendiri. sudah jadi kewajiban kita sebagai orangtua untuk terus memantaskan diri, terus belajar dan terus mengupgrade diri juga ilmu agar kita tidak ketinggalan sama anak-anak kita.

Di rumah kami, berkisah memiliki porsi yang lebih besar dan waktu yang lebih banyak dari pada bercerita. Apalagi anak-anak saya masih berada dalam fase penanaman dan pengokohan iman. Sayang sekali jika kisah yang paling baik tidak tertanam dan meresap kedalam jiwa mereka. Saya merasa sayang sekali jika pada masa Golden Age moment ini malah lebih saya isi dengan cerita-cerita fiktif. Karena Allah sudah menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa porsi untuk berkisah adalah yang terbaik.

Ketika berkisah, entah itu kisah para Nabi, Para rasul dan yang lainnya yang ada dalam Al-Qur'an, saya akan sampaikan pada anak-anak "Siapa yang mau mendengarkan bunda berkisah? kisah tentang siapa ya?" dan seringnya anak-anak akan langsung antusias dengan menjawab kisah nabi atau rasul yang sudah pernah saya kisahkan pada mereka. Berbeda jika saya mengatakan "Wah, buku ini bercerita tentang cerita apa ya? ceritanya tentang malin kundang yang durhaka kepada ibunya". Jadi, jika saya mau berkisah dengan Al-qur'an saya kan sampaikan kalau saya mau berkisah. Jika saya mau bercerita tentang dongeng saya akan sampaikan kalau saya mau bercerita. Cara ini saya lakukan agar anak-anak mampu membedakan antara kisah yang real atau nyata dan cerita yang fiktif atau tidak nyata. Karena sepemahaman saya, kisah bukanlah sebuah cerita yang dibuat-buat, sedangkan dongeng atau cerita legenda, sage, fabel, dan sejenisnya itu adalah cerita yang dibuat dan berbeda dari kisah.

Jadi, Apa Itu Kisah Menurut Al-Qur'an?

  • Cerita yang benar-benar terjadi
  • Cerita yang paling baik
  • Bukan cerita yang dibuat-buat
  • Pengajaran bagi orang yang mempunyai akal
  • Sebagai petunjuk dan Rahmat bagi orang yang beriman
  • Agar kita banyak berpikir
"Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang
paling baik dengan mewahyukan Al-Quran ini kepadamu, dan
sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang
tidak mengetahui" (QS. Yusuf:3)
  • Kisah bermanfaat untuk meneguhkan hati
  • Kisah sebagai nasihat dan peringatan bagi orang beriman.
"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang yang mempunyai akal. (A-Quran) itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya, mejelaskan segala sesuatu, dan (sebagai)
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS.
Yusuf: 111)
Kisah dalam Al Qur'an

Berkisah bagi saya juga menjadi sarana untuk penguat bonding antara saya dengan anak-anak. Saya akan sangat senang ketika melihat binar mata anak-anak ketika mereka antusias dan menyimak kisah yang saya sampaika. Bahagia sekali ketika mereka mendengarkan dan berebut berseru "Terus bunda, apa yang terjadi?, lanjutannya bagaimana bunda, wah, kasihan sekali para Nabi kita ya bund" dan masih banyak seruan mereka yang lainnya.

Sayapun akan sangat bahagia, ketika kisah yang saya sampaikan mampu memberikan sebuah nasehat untuk anak-anak tanpa saya merasa menggurui mereka. Tanpa saya merasa menyakiti hati mereka dan tanpa saya menguras emosi hanya untuk memberikan nasihat yang baik untuk anak-anak saya.

Masya Allah, sungguh manfaat kisah untuk keluarga saya adalah sangat banyak. Dengan apa yang sudah saya tuliskan ini, semoga ada setitik manfaat untuk sahabat pembaca cerita bunda imut ya.





Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar