Kebahagiaan Orang Lain

2 komentar
Konten [Tampil]
Enak banget sih jadi dia?



Mungkin, sudah menjadi kebiasaan manusia merasa sensitif dengan hal atau kebahagiaan yang dialami oleh manusia lainnya. Sehingga, sering ditemui manusia tersebut berkata "emang hidupnya dia enak, terfasilitasi waktu dan fikiran sehingga bisa ambil job luar", "dia mah enak, kerjaannya mudah jadi bisa disambi-sambi", "dia kan ibu-ibu milenial, banyak yang kasih job dong ke dia", "saking sibuknya jadinya gak masak, akhirnya keseringan gofood" dan masih banyak lagi pemikiran-pemikiran lain yang belum tentu sebanding dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Sayapun, sering banget dikomentarin seperti yang tertulis diatas. Kok sepertinya hidup saya ini enak-enak aja, serba enak semuanya tanpa adanya yang gak enak sama sekali. Padahal yang terjadi, bisa saja berbalik dengan yang disangkakan baik tadi.

Tak jarang juga saat bertemu, ada saja yang mengamati dari ujung kepala hingga ujung kaki. Keadaan ini membuat saya yang merasa di tatap jadi seperti berada diatas panggung dengan diawasi para juri, hehhehehe. Seketika merasa kalau ada yang salah dalam diri, padahal yang terjadi semuanya gak ada masalah dan baik-baik saja.

Pahamilah, tidak semua orang itu senang dikomentarin. Meskipun sebenarnya apa yang diomongin itu benar, tapi bukankah lebih baik kalau kita bisa menahan diri? Perlu juga harusnya berfikir kalau saat dia goofod makanan itu karena dia terlalu lelah dengan menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya. Mungkin aja anak-anaknya sedang di fase nggak bisa ditinggal menyiapkan makanan dan dia lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan anak-anaknya.

Pahamilah, bahwa ada kondisi mereka yang tak mungkin disampaikan dan ada sesuatu yang mungkin sedang mereka perjuangkan. Tolong pahamilah dan jaga perasaanya, jangan jadi orang yang tegaan. Bisa jadi, yang kalian komentari bukan tak mampu menjaga diri, hanya saja mereka merelakan waktu untuk sebuah kondisi yang saat ini perlu perhatian lebih dibandingkan diri mereka sendiri.

Percayalah, bahwa apapun yang dianggap sebagai hal yang menyejukkan mata, belum tentu hal tersebut diraih dalam kondisi yang sejuk juga. Begitu juga apa saja yang telah kita lihat sebagai hasil yang memuaskan, belum tentu itu adalah percobaan pertama untuk penerimanya. Bisa jadi ribuan kegagalan sudah pernah dilaluinya kemudian selanjutnya mampu memupuknya menjadi seseorang yang kemudian terbentuk dan berhasil.

Kalian tau, sepak terjal dan perjuangannya tidaklah mudah. Hanya saja, si pemikul beban itu sangat tahu bagaimana untuk menghadapi ujian dan cobaannya. Dengan tak adanya keluhan yang di lontarkan, Membuat kakinya terus melangkah dan kemudian membawakan optimisme kebaikan yang kemudian berhasil membawanya menuju puncak tujuannya.

Untuk itu, berusahalah untuk tidak mempersempit pikiran, karena ketertinggalan akan menjatuhkan keberpihakannya jika kita terus berlaku demikian. 

Jadi, jika mau basa-basi siapkan dulu topik yang lain ya..eheheheh

#Odop #OneDayOnePost #OdopDay55 #OdopBatch8 #Odop2020

Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

2 komentar

  1. Tidak semua hal harus dijelaskan dan tidak semua hal harus meminta penjelasan. Capek eum kalau jelasin ini itu wkkwkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar