Sebenarnya keseharian saya sih hanyalah seorang emak-emak dengan 2 balita dan satu bayi, yang sehari-harinya disibukkan dengan membersamai mereka bermain dirumah. Merawat, memasak dan menjadi juru dongeng mereka setiap harinya. Namun, karena hobi menulis, saya nekat menjadi frelancer juga meski tak jarang saya temui saat dimana harus bener-bener kuwalahan ketika mengerjakan orderan tulisan, ehehheheh
Tanpa berpanjang lebar, silahkan dibaca essay sederhana saya yang sengaja saya buat dengan penuh cinta dan penghayatan ini.
Big Why Menulis di Blog dan Tips Manajemen Waktu
Dimulai tanggal 12 Oktober 2020, saat dimulainya sesi pertama kelas Blogpedia Coaching 1 oleh mbak Marita kemarin, yang saya rasakan adalah merasa sangat beruntung sekali karena sudah bisa masuk di dalam grup whatsapp kelas ini. Masih ditahap awal, materi tentang Big-Why sudah sangat menyentuh hati nurani, dan saya sempat berfikir sejenak, apakah tulisan yang selama ini saya tulis sudah benar-benar ada ruh kebaikan dan manfaatnya?
Membaca tulisan mbak Marita selaku Coach di materi tadi malam yang berbunyi “Berikan ruh di setiap tulisan yang kita goreskan. Niatkan untuk menjadi jalan kebaikan”. Seketika sayapun ingat akan pesan seorang ulama tentang Amal kebaikan seseorang lewat tulisan, yang akan tetap memberikan kebaikan juga kepadanya meskipun saat kita sudah tiada. Jadi, pastikan lagi apa yang kita tulis sudah benar-benar tidak menyakiti, benar-benar memiliki ruh dan bisa mengandung manfaat untuk siapapun yang membacanya.
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini sudah pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak pernah ada satu pasang kembar identik yang benar-benar sama. Akan tetapi, sebagiannya punya kelebihan dan kekurangannya terhadap yang lain. Alangkah lebih baik bagi setiap orang untuk memberikan penghargaan terbaik atas potensi yang dimiliki dirinya sendiri. Tidak membeda-bedakan kelebihan dan kekurangan dirinya dengan orang lain, dan fokus untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Dalam tulisan kali ini, saya akan memetakan beberapa potensi yang saya miliki. Sehingga atas hal ini saya mampu memberi penghargaan terbaik bagi diri saya sendiri.
Potensi Terbaik Dalam Diri
Sebagai salah satu makhluk yang diberi kemuliaan akal pikiran maka yang
- Pertama adalah potensi akal. Dengan segala kebaikan akal yang diberikan Allah, atas karunia-Nya lah yang telah memberi saya kemampuan untuk bernalar sehingga bisa menulis essay ini hingga menjadi beberapa paragraf.
- Kedua, potensi jasmani, saya Alhamdulillah di beri Allah tubuh yang sehat sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas dengan baik. Sayapun sangat bersyukur karena Allah tidak menjadikan saya menderita berbagai penyakit yang kronis sehingga mengganggu saya untuk mengembangkan potensi terbaik dari diri saya.
- Terakhir adalah potensi kekuatan sebuah niat. Niat kenapa saya memilih Ngeblog atau menulis di platform blog. Karena dari niat itulah yang kemudian muncul sebuah kehendak,khendak muncul tekad, dari tekad itulah kemudian muncul keyakinan. Keyakinan akan kemampuan saya yang bisa menulis meskipun masih banyak tulisan yang mungkin belum ada ruh kebaikan yang terkandung, tetapi saya yakin bahwa ketika segala sesuatu dimulai dengan niat yang benar, niat yang baik dan lurus, maka akan ada seribu satu cara untuk melakukannya. Dan Allah akan membantu mempermudah semuanya. Insya Allah... Inilah yang terkadang orang mengidentikkan hal ini dengan istilah prasangka. Sebuah potensi untuk melatih kecerdasan hati sejauh mana ia bertekad dan berkeyakinan terhadap sesuatu.
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal akan kesibukan saya yang mungkin menurut sebagian orang bertanya-tanya kok saya masih aja sih kekeh nulis, kok kekeh banget nyambi-nyambi kerja padahal anak-anaknya super aktif? Untuk itu, demi mendukung hobi dan Big-Way dalam diri saya, hal yang membantu kelancaran mengembangkan potensi itu, tak lepas dari yang namanya manajemen waktu.
Secara umum, kita bisa mendefinisakan manajemen waktu sebagai suatu perencanaan, mengorganisir, menggerakkan dan pengawasan terhadap produktivitas waktu. Pengertian ini dapat pula kita artikan secara sederhana sebagai metode atau cara untuk memanfaatkan dan mengatur setiap bagian waktu dalam mengerjakan aktivitas yang sudah direncanakan dan harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Tujuan manajemen waktu ialah agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.
Bagi saya manajemen waktu itu bisa dilakukan dengan membagi skala prioritas dari setiap kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Untuk saya, Ada tiga jenis pembagian skala prioritas.
Jenis-jenis skala prioritas Ala bunda imut
- Pertama, skala prioritas berdasarkan seberapa penting hal tersebut dilakukan. Sebagai contoh saya membagi setiap aktivitas yang direncanakan menjadi 3 fokus utama, yaitu sebuah keharusan, kebutuhan, dan keinginan. Prioritas aktivitas yang menjadi keharusan berarti hal tersebut tidak bisa ditunda dan ditinggalkan, karena akan berdampak buruk. Berbeda dengan aktivitas yang menjadi kebutuhan, itu merupakan sesuatu yang sebaiknya dilakukan agar potensi diri bisa berkembang secara maksimal. Sementara itu, aktivitas yang menjadi keinginan akan menjadi aktivitas terakhir yang dilakukan. Aktivitas ini hanya sebagai perhiasaan akan suatu kegiatan, tidak akan berdampak besar bila ditinggalkan.
- Kedua, skala prioritas berdasarkan jangka waktu terjadinya aktivitas tersebut. Dalam hal ini, kadang saya membaginya menjadi jangka menengah dan jangka panjang. Namun bisa pula kita membaginya menjadi berdasarkan bulan, minggu dan jam. Meski begitu, menurut saya pembagian skala prioritas berdasarkan tenggang waktu ini kurang efektif dan jarang saya gunakan. Hal ini karena, seringkali sebuah kegiatan terjadi tumpang tindih dengan kegiatan lain yang lebih penting dan akhirnya pembagiannya pun mengarah ke skala prioritas berdasarkan kepentingan.
- Ketiga, skala prioritas bisa dibagi berdasarkan dampak kedepannya. Sebagai manusia yang telah dianugerahi karunia akal pikiran, mereka mampu untuk menimbang bahkan memprediksi hasil dari suatu usaha. Seseorang pernah berkata, “Ketidakpastian adalah saat faktor-faktor yang tidak diketahui saling berkumpul, terakumulasi, dan menghasilkan sesuatu peristiwa." Dengan kata lain, orang tersebut mengatakan bahwa saat manusia mampu melihat dan menggunakan berbagai variabel-variabel yang berperan dalam kehidupan, maka ia mampu memprediksi sebuah hasil bahkan sebelum proses itu benar-benar terjadi.
Terkait dengan skala prioritas, kita bisa mencari tahu berbagai hal tentang sesuatu kegiatan, sejauh mana sesuatu itu berdampak kedepannya, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi keluarga kita, bagi anak-anak kita dan untuk lingkungan.
Demikianlah sahabat, ulasan saya tentang Big Why Menulis di blog, kenapa saya memilih menulis di blog dan Tips manajemen waktu, yang saya tulis sebagai tugas dari mbak Marita Ningtyas di kelas Blogspedia Coaching Untk Pemula. Terimakasih ya mbak, dengan tugas ini saya jadi lebih bisa memaksimalkan apa tujuan saya bisa sampai nyemplung di dunia perblog an.
Semoga bermanfaat ya.
Salam dari Emak-emak yang tetep imut meski anaknya sudah tiga. Hehheheh
Di tulis di Malang, 13 Oktober 2020
Subhaanallah tulisannya menggetarkan hati, terutama di bagian niat.
BalasHapus"Niat yang baik dan lurus akan seribu ada seribu satu cara melakukannya. Allah permudah, insyaa Allah"
Semoga Allah lancarkan ngeblognya yaa, Kak
Mbaaak... Semangat untuk kita yaaa... Semoga bisa lulus Odop juga ini..ehehehhee
Hapussepakat kak, kadang kita lupa dengan skala prioritas dalam beraktivitas. semoga kita bisa lebih mengatur waktu di antara banyak kegiatan sehari-hari kita. Good luck
BalasHapusSemangat pak yonal...
HapusWah,keren artikelnya. Saya sendiri masih belajar tentang blog, dan management waktu aku masih berantakan, kita sama-sama belajar ya ka.
BalasHapusSemangat kakak...
HapusMakasih sharingnya mbak, cocok nih sama isi hati ku jugak
BalasHapusEhehhehehe sepertinya perasaan emak emak akan sama ya mbaak...wkwkwkwk
Hapusmasya Allah sudah tiga anak,,,
BalasHapustulisannya urut ihh, enak dibacanya.
jadi menginspirasiku untuk menulis tugas hehehe
Iyaaa...anakku sudah tiga mbaak...wkwkwkwkwk semangat mbaaak... Semoga kita lulus Odop juga kelas mbak Marita ini ya..heheheh
HapusJleb banget artikelnya. PRIORITAS kadangkala terabaikan. Terlalu asyik melakukan sesuatu sampai lupa ada prioritas lain. Terima kasih sudah membuat tulisan ini, Mbak. Benar-benar menjadi pengingat bagi saya.
BalasHapusSemangat mbaaak... Semoga sama-sama bisa mengingatkan untuk lebih bisa memanfaatkan waktu ya ..
HapusSuka tulisannya bunda imut. Manajemen waktu ni yang masih jadi PR.. Semoga lancar sukses ngeblognya ya mb.
BalasHapusAkupun kadang masih berantakan juga mbaa..meski sudah dibikin reng2 prioritasnya...eheheheh
HapusAku pribadi suka buat jadwal buat diri sendiri, to do list seharian
BalasHapusAkupuuun...meski pada akhirnya bakalan lebih banyak nylewengnya dari list yg sudah dibuat..wkwkwkwk
HapusKeren mbak Suka menulis tapi management waktu masih berantakan juga nggak ada bisa jadi blogger pro ya.
BalasHapusBener mbaak...baiknya bisa mengatur waktu dengan baik..tapi akupun kadang susah juga atur waktunya..heheheh
HapusAku baru tahu kalau skala prioritas masih dibagi-bagi lagi. Jadi merasa harus sadar apa skala prioritasku sekarang.. makasih infonya bunda imut. Semangat menulis ada..
BalasHapusYuk mbaaakk...semangat menulisnya yaaa...
HapusMasya Allah, semangaat ya mba, walaupun punya anak tapi masih semangat buat belajar. Kadang aku masih lupa sama skala prioritas jadi malah ngelakuin hal yang sebenarnya bisa ditunda nanti.
BalasHapusSama sih mbaak..akupun kadang juga nyeleweng dari skala prioritasku..heheheh
HapusMasyaallah, Mbak, dengan dua balita dan 1 bayi masih bisa memanajemen waktu dengan baik. Ini inspirasi banget buat aku yang cuma punya 1 balita. Semoga nggak kalah semangatnya!
BalasHapusAyuk mbaak, mumpung masih satu..hehehhe...nanti kalau sudah ada 2 atau 3 bakal lebih ekstra membagi waktunya...ehehehe semangat mbaaak...
HapusKeren banget kak tulisannya. Bener banget, kita butuh mengatur skala prioritas, supaya ya gak kocar-kacir 😂
BalasHapusSemangat mbaaak...
HapusMasyaAllah tulisannya sangat bagus, mengingatkan bahwa kita sebagai manusia sudah di bekali berbagai potensi, tinggal bagaiman kita mengelola dan mengembangkan potensi-potensi tersebut termasuk dalam hal management waktu..
BalasHapusIya mbaak...tapi kadang kita lupa bagaimana biar waktu yg ada bisa dimaksimalkan dengan baik ya..huhuuh
HapusSemoga kita konsisten di dunia per-blog-an ini ya, Bun. Semangat ngeblog! :)
BalasHapusSemangat mbaaak...
Hapussalam semangat sebagai sesama penulis lepas. Keren, Kak! Selama masih bisa memanfaatkan potensi diri, kenapa harus ribet dengan komentar orang lain? Bercapek-capek dahulu, leha-leha kemudian :D
BalasHapusEheheheh semangat mbaaak... Semangat untuk para penulis lapaaas...heheheh
HapusMasyaAllah mba tulisannya bagus semoga aku bisa ketularan nulis kayak gini, semangat dan sukses selalu
BalasHapusAkupun masih belajar mbaaak...semangat juga buat mbak yaaa... Semoga lulus bareng kita yaaa...
HapusMasyaAllah mbak, kece banget tulisannya. Saya suka bahasanya runut... Konsisten dan rapih... Mesti belajar nih sama embak buat bikin tulisan.
BalasHapusSaya juga masih belajar mbaaak...heheheh tetep semangat menulis ya mbaaak....
HapusBig why bloging dan story' tellingnya kereenn mba, barakallah
BalasHapusMasya Allaaah... Terimakasih banyak mbaaak... Semangat buat mbak yaaa...
HapusApa kabar diriku yang masih berantakan soal manajemen waktu. hihi
BalasHapusharus mulai berbenah ini. Makasih bunda tulisannya menginspirasiku.
Aku kadang juga nyeleweng dari todolist mbaaak..ehehehhe semangat terus berbenah yaaa
HapusMasya Allah. Kalimat ini begitu dalam maknanya. "Alangkah lebih baik bagi setiap orang untuk memberikan penghargaan terbaik atas potensi yang dimiliki dirinya sendiri. Tidak membeda-bedakan kelebihan dan kekurangan dirinya dengan orang lain" Terimakasih remindernya
BalasHapusPengingat juga untuk diriku agar tak lupa mengapresiasi diri mbaak..eheheheh Semangat mbaaak...
HapusKeren, punya balita dan bayi masih menyempatkan menulis... Ijin belajar banyak sama mbak nih, saya baru mulai belajar untuk menulis...
BalasHapusSepakat dengan ini
"Alangkah lebih baik bagi setiap orang untuk memberikan penghargaan terbaik atas potensi yang dimiliki dirinya sendiri."
Karena kadang kita lupa atas betapa berharganya kita krn selalu comparing with others
Bener mbaak... Reminder juga untuk diriku untuk selalu bersyukur atas pencapaian diri sendiri .hehehe semangat mbaa
HapusPoint' skala prioritas, secara pribadi aku juga jika dalam kondisi banyak sekali tugas dan agenda maka cek skala prioritas
BalasHapusSemangat mbaaaak...
HapusWah..baca tulisannya, jadi semangat menulis. Semangat ngeblogger...
BalasHapusSemangat mbaaak...semoga lulus Odop juga lulus kelas mba Marita yaaa..hehehehe
Hapusmanajemen waktunya keren nih, bisa dicontek
BalasHapusSemangat paaak... Masih kudu harus banyak belajar juga nih aku ..hehehe
HapusKadang manajemen waktu saya bisa dibilang masih kacau dan harus diperbaiki lagi nih, thanks tips-tips nya bund. Saya harus belajar mengatur manajemen waktu lagi nih,
BalasHapusBtw saya baru dengar ada kegiatan blogspedia nih
aah mantab banget mbak.meski ada 3 anak kecil dan pekerjaa lainnya ttep nulis di blog.. kynya sy udab tepar duluan wkwkwkkw
BalasHapusMenulis 1000 kata itu kadang terlihat sulit ketika lihat angkanya, tapi saat dimulai justru bingung gimana menutupnya. Tahu-tahu dapat seribu sekian.
BalasHapusStandarnya saya menulis 700-800 kata aja sih, simply biar bisa membagi ide dengan tulisan lain, hehe. Cuma kalau ingin satu kali beres, ya keluarlah itu seribu kata, berharap tulisannya cukup komprehensif dan bermanfaat.
alasan utama kita menulis di blog itu harus semakin di asah agar semakin bersinar blog kita ya bunda
BalasHapus