Mengingat Kuasa Allah Dari Buku This Is My Way

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Review buku this Is My Way

Assalamualaikum ;)

Ketika saya mulai membaca penggalan Irama Cinta dari Buya Syakur yang berada pada awal-awal pembuka ban buku berjudul This is My Way ini, membawa saya mengingat tentang apa yang telah kita ucapkan dalam ibadan shalat kita sudahkan benar-benar kita aplikasikan dalam kehidupan kita selama ini?

Apakah kita benar-benar memahami tentang kalimat " Sesungguhnya, shalatku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa".

Dengan membaca buku This is My Way karya mbak maftuha ini, saya jadi teringat bahwa betapa kuasa Allah itu sungguh tiada batas. Apapun yang menurut manusia tidak mungkin, bisa saja terjadi atas kehendak-Nya. Terkadang, sebagai manusia kita hanya ingat agar kita terus saja berusaha, kemudian seringnya berhenti dan mengusahakan hal yang lain. Tetapi, sejenakpun kita tak memberikan waktu dan jeda untuk jiwa kita bisa menyerahkan segala urusannya yang telah diselesaikan tadi pada Allah yang maha Esa, Tuhan sang penggenggam Alam semesta ini.

Kenapa Memilih Buku This Is My Way Ini?

"Bila engkau ingin mengetahui secara persis di mana letaknya batas-batas kemungkinan dalam hidup ini, aku kira engkau harus berani mencoba melangkah setapak. Melewati sedikit saja garis kemungkinan. Sampai engkau masuk dalam wilayah kemustahilan yang telah banyak membuat orang putus asa. Setelah engkau alami sendiri, nanti baru tahu bahwa kemustahilan itu hanya imajinasi orang yang berakal pendek. Imajinasi tersebut dibangun karena berdasarkan ketergantungan kepada sesama. Tetapi ketika bergantungmu kepada Tuhan Yang Mahakuasa maka apa saja bisa".
(Penggalan Irama Cinta, Buya Syakur, Pengasuh PP Candangpinggan, Indramayu)

This is My Way adalah buku solo pertama karya Maftuha, saya mengenalnya ketika sama-sama menjadi anggota komunitas menulis Odop tahun kemarin. Tetapi yang membuat saya menyimpan nomornya mbak maftuha ini adalah ketika kami sama-sama belajar di kelas blogger blogspedianya mbak Marita Ningtyas.

Ketika itu beliau mengirimkan pesan pribadi pada wa saya dan langsung memberitahukan akan buku solonya yang waktu itu sudah akan terbit cetakan keduanya. Tanpa berpikir panjang, setelah dijelaskan tentang bukunya yang lebih banyak memuat tentang motivasi. Meskipun butuh waktu yang lama hingga akhirnya buku ini sampai di tangan saya, hehehehe.

Buku ini sampai di tangan saya pada tanggal 1 Desember 2020, kenapa saya memilih membaca buku ini, selain masih baru dan halaman bukunya paling tipis diantara buku baru yang belum saya buka segelnya. Alasan lainnya adalah teringat akan isinya yang sebagian besar adalah tentang motivasi dengan harapan saya bisa banyak mendapatkan pelajaran dari buku karya mbak maftuha ini.

Penulis banyak sekali menyampaikan hikmah tentang bagaimanapun perjalanan hidup kita, jangan sampai lupa akan hakikat kita sebagai manusia, manusia yang hanya menjadi musafir pada bumi ini. Bagaimana tentang kekuatan akan sebuah doa, bahwa segala sesuatu dari kerja keras kita tanpa di sertai doa dan beribadah pada Allah, sepertinya semuanya akan terasa sia-sia.

Review This Is My Way, Mengingatkan Tentang  Kuasa Allah Yang Tiada Batas

Buku this Is My Way

Penulis juga secara lengkap memberikan gambaran bagaimana ketika Sayyidina Ali dan Fatimah Az-Zahra saling menantikan saat-saat menjadi pasangan halal. Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan pembaca tidak lagi galau perkara cinta, jodoh, dan hal-hal sejenisnya.

Ada banyak buku yang saya baca, tetapi tidak semua bisa memenuhi gizi untuk pikiran. Membaca bab demi bab dalam This is My Way, saya menyadari banyak hikmah yang bisa diambil darinya. Saya belajar sekaligus melahap gizi yang dibutuhkan. Sebab manusia butuh dua sayap untuk bisa terbang mencapai kebahagiaan. Satu sayap jasmani, satu sayap rohani. Keduanya harus seimbang.

Dan teman-teman harus jadikan This is My Way ini sebagai salah satu referensi di saat kita butuh penyeimbang.

Identitas Buku

This Is My Way, Sebuah Perjalanan Menemukan Hakikat Hidup yang Sesungguhnya.

Penulis : Maftuha
Perancang Sampul : Erna Rahayu
Penyunting Buku : Nining Prasetya
Penata Letak : Zen
Penerbit Caraka Publishing, Tuban. 151 halaman, Cetakan Pertama Agustus 2020

Semoga bermanfaat ;)
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar