Manfaat Mengajari Anak Berdagang

2 komentar
Konten [Tampil]
Assalamualaikum sahabat bunda imut ;) Pertengahan bulan nih ya, masih semangat untuk berbuat kebaikan kan? Jangan bosan-bosan ya. Dalam rangka mengisi moment kebaikan juga, disini saya akan menulis sedikit. Sharing dan semoga apa yang ditulis mengandung setitik kebaikan dan kebermanfaatan untuk yang membaca tulisan ini.

Manfaat Mengajari Anak Berdagang

Teman-teman tentu sudah sangat percaya kan? Jika Sejarah pun telah membuktikan, bahwa Rasulullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang pedagang yang sangat handal. Kepiawaian beliau dalam berdagang, sudah terasah ketika masih kecil.

Saat ini, entah sudah berapa banyak, anak-anak muslim yang tidak terbiasa untuk berdagang. Lebih banyak menggaungkan cita-cita untuk bisa mencari dan mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai. Ya memang tidak ada yang salah sih, tapi yang saya tahu dan mungkin banyak dari teman-teman pembaca yang menyadari, jika orang-orang yang sukses itu hampir di seluruh dunia, kesuksesan mereka salah satunya adalah karena kemampuannya dalam menjual produk atau keahliannya.

Lantas, ada apa sih sebenarnya dengan berdagang? Yuk simak tulisan lengkap saya berikut.

Kenapa Berdagang?


Kenapa berdagang? Karena sesungguhnya berdagang itu penuh keberkahan. Alasan lain karena ada kemerdekaan bagi seorang hamba dalam mencari rezeki. Bahkan, untuk era globalisasi ini, sangat banyak sekali dan marak kita lihat giat melejitkan kemampuan entrepreneurship pada diri seseorang. Terkhusus kepada anak-anak.

Alasan lain karena kegiatan berdagang sudah pasti mampu menjadi solusi terhadap rendahnya lowongan pekerjaan serta memiliki daya peningkatan ekonomi umat yang sungguh sangat luar biasa.

Nah, masalahnya adalah bagaimana kita, para orang tua agar bisa memersiapkan anak-anaknya untuk berbisnis. Dan mengapa banyak orang-orang China yang begitu merajai perekonomian di Indonesia bahkan di dunia? Jawabannya adalah sudah pasti karena mereka senang berdagang. 

Berbisnis sudah menjadi separuh jiwa mereka. Padahal, berdagang adalah bagian penting dalam syariat Islam. Bahkan, tidak ada syariat selengkap Islam dalam memberikan patokan dalam berbisnis. Sayangnya, teman-teman muslim kita seolah dijauhkan dari hal tersebut.

Padahal, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda :

“Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang”. (Muttafaqun ‘alaih)

Lantas, kemampuan apakah yang bisa kita ajarkan kepada anak-anak dalam berdagang? Beberapa saya tulis dan jelaskan dibawah ini
Kemampuan anak saat belajar berdagang


1. Percaya Diri


Sungguh, berdagang itu merupakan proses menaklukkan diri sendiri. Membuang rasa malu, takut, berkecil hati dan tahan banting. Anak-anak yang memiliki kemampuan berbisnis, bisa dipastikan mereka memiliki kepercayaan diri yang baik. Karena dia harus berkomunikasi dengan orang lain, terlebih untuk menawarkan dagangannya.

2. Berhitung


Dengan mengajarkan berdagang, secara otomatis menjadikan anak anak pandai berhitung. Untung, rugi, modal, biaya produksi, biaya tenaga, biaya operasional dan lain sebagainya.

3. Pantang Menyerah


Menjadi pebisnis, memiliki kenikmatan yang tiada tara. Salah satunya adalah, kekuatan untuk selalu optimis, juga kreatif dalam menghadapi setiap tantangan. Mereka bukan para pegawai yang menanti gaji pasti di tiap bulannya. Tetapi membuatnya berpikir keras bagaimana dagangannya bisa laris, inovasi yang menarik yang mampu membuat pelanggan tertarik hingga mampu terjual dengan mendapat keuntungan.

4. Mandiri


Anak yang pandai berbisnis, sudah pasti mereka akan memiliki kemandirian finansial lebih awal. Karena di tangannya telah memegang hasil upaya yang nyata. Ketika anak mandiri, mereka akan lebih cepat memberikan bantuan dan manfaat khususnya kepada keluarga.

Tentu tidak setiap anak memiliki bakat berdagang. Tapi, bagaimana agar kita bisa mengajarkan berdagang kepada anak-anak usia dini, agar kelak menjadi pengusaha yang sukses?

Berikut adalah tips untuk menumbuhkan jiwa pengusaha pada anak :

Ajarkan anak untuk punya target


Menurut pengalaman saya pribadi, hal ini bisa mulai diajarkan melalui sebuah permainan. Permainan yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk menuliskan 10 keinginan mereka. Kemudian dari 10 keinginan itu, ajaklah anak untuk berpikir, keinginan mana yang paling bisa membawa manfaat terbesar bagi hidup mereka. 

Kemudian, jadikan keinginan itu menjadi suatu fokus yang harus dicapai. Selanjutnya, berikan langkah-langkah terperinci dan detail kepada mereka, supaya mereka mengetahui bagaimana cara untuk dia bisa mencapai targetnya tersebut. Jangan lupa untuk selalu memberikan pujian dan motivasi jika mereka berhasil melakukan tahap demi tahap ya.

Tanamkan kepada anak untuk mau belajar untuk melihat peluang


Banyak orang tidak menyadari akan fungsi dan mendayagunakan sebuah potensi atau peluang yang ada pada diri mereka. Padahal, itu sangatlah penting untuk kita para orang tua bisa mengajarkan anak dalam melihat potensi dan peluang yang ada. Bagaimana caranya? 

Mulai tanyakan kepada mereka tentang hal-hal kecil yang terkadang mengganggu dirinya. Misalnya saja, sebagian anak merasa kesal jika mereka tidak mampu mengambil barang dari tempat yang tinggi. Kemudian ajaklah mereka untuk berdiskusi bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan mengajarkan mereka untuk membuat solusi dan memacu mereka untuk mengungkapkan sebuah ide.

Ajarkan anak untuk belajar berjualan


Dengan berjualan, anak menjadi tidak malu untuk berkomunikasi, dan hal ini akan mampu meningkatkan rasa kepercayaan dirinya. Bagaimana cara mengajarinya? Saya sering untuk mengajak anak-anak saya untuk bermain berjualan, jualan buku-buku, mainan-mainan yang telah tidak terpakai, atau jualan kue mereka. Biasanya saya membiarkan mereka untuk menentukan harga jual dari barang tersebut dan saya akan membantu mereka saat transaksi penjualan berhasil seperti menghitung uang kembalian, membungkus produk yang berhasil dijual dan tak lupa berterima kasih kepada pembeli.

Ajarkan pula kepada anak tentang mengelola keuangan


Pengelolaan keuangan biasanya jarang diajarkan di sekolah, karena itu sebagai orang tua kita bisa membantu mereka dengan cara mengajarinya berjualan. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang atau menjadikan uang tersebut menjadi modal untuk berdagang berikutnya.

Ajarkan tentang marketing


Cara marketing atau memasarkan produk sangatlah penting. Tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Asyraf, putra pertama saya sepulang hari kedua berjualan di sekolah bercerita, jika dagangan atau jualannya masih tersisa 2, ya nggak apa-apa namanya jual beli kadang laku habis, kadang masih tersisa. 

Lebih lanjut dia bercerita jika salah satu temannya menjajakan jualannya dengan berkeliling dari satu kelas ke kelas yang lain, menawarkan apa yang dia jual kepada siswa lain agar jualannya laku. Nah, inilah salah satu trik marketing yang di ajarkan oleh salah satu ustadzah wali kelas putra pertama saya.

Lebih lanjut, sayapun menjelaskan pada Asyraf saat dijalan dan menemukan sebuah baliho besar, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama tapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Kemudian saya tanyakan pada Asyraf, kira-kira mana diantara iklan-iklan yang ditemui tadi yang menurutnya lebih bagus dan menarik dan saya tanyakan pula, apa alasannya kok yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Dan ya, saya sangat terkejut dengan jawaban-jawaban nya yang memang secara tidak terduga dan bahkan sangat menggelitik.

Ajarkan anak tentang kegagalan


Dulu, saat masih sekolah saya selalu menganggap jika kegagalan itu adalah suatu bencana yang besar, tapi dalam dunia bisnis, kegagalan itu bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat bagus lho. Jika anak Anda gagal, maka motivasilah mereka untuk belajar dari kesalahan dan tanamkan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.

Komunikasi yang efektif


Salah satu penunjang bisnis yang penting adalah cara kita berkomunikasi dan bernegosiasi. Cara mengajarkannya adalah dengan bermain menjadi pembeli dan penjual. Biasanya saya akan memberikan contoh saat saya sebagai penjual dan anak saya sebagai pembeli. Contohkan kepada mereka bagaimana cara untuk menghadapi pembeli dengan baik. Kemudian gantilah peran tersebut, dimana Anda menjadi pembeli dan anak menjadi penjual. Dengan cara ini anak akan lebih terlatih untuk berkomunikasi dan berani menanggapi kemauan orang lain.

Ciptakan kepercayaan diri dengan sifat mandiri


Pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang mandiri dan sukses bukan? Dalam hal ini, cara sederhana yang saya lakukan adalah saat setiap kali anak saya meminta mainan baru, saya selalu mengajaknya untuk bisa berpikir bagaimana cara menghasilkan uang agar bisa membeli barang tersebut. Nah, untuk anak saya ini akan meningkatkan daya kreatifitasnya lho, misalkan dia akan lebih rajin menabung dan menyisihkan uangnya untuk membeli mainan yang diharapkan.

Ajarkan untuk menolong sesama


Seperti ungkapan untuk apa berhasil dalam suatu bisnis tapi tidak memberikan kebermanfaatan untuk orang lain. Maka, sangatlah penting untuk kita lebih bisa mengajarkan anak untuk bersedekah, karena hal ini akan membuat anak tidak menjadi serakah dan egois.

Saya bersyukur sekali, anak saya berada pada lingkungan sekolah yang sangat mendukung tentang hal ini, ustadz maupun ustadzah nya selalu mengingatkan untuk tak lupa bersedekah, menyisihkan sebagian yang kita punya untuk orang yang lebih membutuhkan. Di sekolah biasanya sepekan sekali akan ada Jumat berkah, dimana setiap siswa akan memberikan sedekah terbaiknya.

Ajarkan tentang kepemimpinan


Dalam hal ini, sekolah Asyraf sudah paket lengkap menerapkan tentang konsep kepemimpinan. Memberikan kesempatan untuk siswanya bergantian menjadi pemimpin, lagi-lagi saya bersyukur akan adanya support system', sekolah yang begitu sangat memperhatikan pendidikan terlebih pendidikan karakter anak didiknya.

Penutup 


Nah, gimana? Sahabat pembaca apakah tertarik untuk mengajari anak berdagang sejak dini? Jadi tidak untuk memaksa anak untuk mencari uang sejak kecil, namun lebih pada mengajari anak untuk bisa menghargai jerih payahnya sendiri. Mengerti bagaimana proses demi proses hingga suatu saat dia akan memiliki apa yang telah lama hanya dalam mimpi.

Semoga bermanfaat ya, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

2 komentar

  1. aku emang ada niat pengen ngajarin anak - anak berdagang, kadang mereka juga main dagang-dagangan. tapi praktek langsung aku belum nyoba. bingung mau mulai darimana, karena sekarang aku fokus hemat dulu dan nabung. mungkin setelah kakak kelas 2 atau 3. makasih tipsnya ya mba, aku ijin save.

    BalasHapus
  2. Kafena berdagang katanya adalah salah satu pembuka pintu rezeki ya. Mungkin saya awali dengan membacakan cerita, karena anak saya masih 3 tahun..

    BalasHapus

Posting Komentar