Review Buku 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam

21 komentar
Konten [Tampil]

Assalamualaikum sahabat bunda imut ;) 

Artikel ini diikutsertakan dalam ODOP ICC X Mubadalah.id
Chasanatul Abniyah, pemenang day-24 event Odop atau One Day One Post yang di selenggarakan oleh komunitas Ibuku content creator.


Review Buku 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam

Masya Allah udah seminggu aja nih bulan Juni. Masuk di pertengahan tahun yang dirasa kok tiba-tiba hari berlalu begitu cepat. Semoga kita senantiasa diberikan perlindungan untuk selalu berbuat baik dan bermanfaat untuk orang-orang sekitar ya.

Ngobrolin bermanfaat, saya mau mencoba menebar kebermanfaatan untuk sahabat uang kebetulan membaca tulisan saya di blog ini. Kali ini tentang buku yang berjudul " 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam". Bagaimana di dalam buku ini mengandung banyak sekali pokok pembahasan yang semuanya wajib di ketahui oleh para perempuan. Selengkapnya baca tulisan ini sampai habis ya ;)

Blurb : 

Dalam buku kompilasi ini, 60 teks hadits dikelompokkan dalam 15 tema pokok. Diawali dengan tema terkait prinsip relasi, kemudian mengenai martabat perempuan di mata Allah Swt, menyusul posisi dan hak-hak perempuan baik di ranah domestik maupun publik, hingga yang terkait dengan relasi suami-istri.

Identitas Buku

  • Penulis : Faqihuddin Abdul Kodir
  • ISBN : 978-602-391-719-8
  • Penerbit : Diva Press (Anggota IKAPI)
  • Editor : Rusdianto
  • Desain Cover : Eko
  • Layout isi : Bayu S
  • Tanggal terbit : April 2019
  • Harga : Rp 65.000,00 (Pulau Jawa)
  • Tebal : 276 halaman
  • Genre : Religion & Spirituality
Review Buku 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam

Review Buku 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam



Dalam buku ini, satu persatu hadits disebutkan dengan rujukan dari sumber-sumbernya, yang terpenting penjelasan singkat mengenai isi hadits tersebut berdasarkan dengan acuan perspektif kesalingan.


Kompilasi ini menegaskan bahwa posisi dan peran perempuan dalam Islam sebagai manusia yang utuh adalah setara dengan laki-laki. Prinsip ini berlaku untuk hal-hal teologis-ritual, kerja-kerja publik dan domestik. Sehingga, prinsip meritokrasi yang ditegaskan dalam Islam, adalah siapa yang berbuat dialah yang akan memperoleh apresiasi dan balasan. Artinya, siapa yang berbuat baik dapat pahala, dan yang berbuat buruk mendapat dosa.

Buku ini terinspirasi dari karya besar Syekh Abdul Halim Abu Syuqqah “Tahrir al-Mar-ah fi ‘Ashr ar-Risalah” mengenai penguatan hak-hak perempuan dalam Islam dari teladan Nabi Muhammad Saw dalam bentuk kompilasi 60 teks hadits yang terinspirasi dari karya populer Imam Nawawi “Arba’iin an-Nawawi”. 
Penjelasannya singkat dan sederhana dengan prinsip perspektif kesalingan dan resiprositi. Buku ini terbagi menjadi 15 tema pokok yang masing-masing berisi beberapa hadits terkait dengan tema pokok dalam bentuk yang lebih mengerucut pada judul-judul tertentu.

Tema Pokok Buku 60 Hadits Shahih Tentang Hak-hak Perempuan Dalam Islam


Tema Pertama


  1. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip relasi antara laki-laki dan perempuan, meliputi kemaslahatan, berakhlak mulia dengan tidak saling merendahkan, dan menebar kasih sayang kepada sesama manusia juga alam semesta.
  2. Islam sebagai agama meritokrasi, yang bertumpu pada iman dan amal shalih, menegaskan siapapun yang berbuat baik akan mendapatkan pahala, dan yang sebaliknya akan mendapatkan dosa, tanpa melihat jenis kelamin pelakunya.
  3. Ajaran Islam juga sangat memuliakan dan menghormati perempuan, sehingga menempatkan perbuatan baik kepada perempuan sebagai indikator orang-orang terpilih.

Tema Kedua

  1. Menjelaskan dan berbicara tentang perempuan dan kedekatannya dengan Tuhan. Dimana, Nabi Muhammad Saw pernah menerima wahyu ketika bersama Aisyah Ra, shalat malam dengan Aisyah Ra tengah telentang di hadapannya, dan shalatnya Nabi sembari menggendong Umamah putri Abi al-Ash. 
  2. Perempuan dan tuntutan haknya, seperti saat Ummu Salamah Ra mempertanyakan hijrah perempuan yang tidak diapresiasi hingga diturunkannya ayat, dan saat perempuan meminta yang hak untuk belajar langsung kepada Nabi Muhammad Saw dan dipenuhi. 
  3. Penjelasan tentang hak perempuan untuk bebas dari tindakan kekerasan, dengan larangan Nabi Muhammad Saw pada laki-laki untuk memukul perempuan.

Tema Ketiga

  1. Membahas tentang sindiran bagi suami yang gemar memukul istrinya, layaknya seorang budak, bahkan Nabi Muhammad Saw melarang perempuan memilih calon suami yang gemar memukul, meski telah mapan secara ekonomi.
  2. Aisyah Ra juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw sama sekali tidak pernah memukul perempuan, budak atau siapapun. Sebaliknya, Nabi Muhammad akan bertanya pada seseorang jika ada hal yang tidak dipahaminya, sehingga beliau mengerti duduk permasalahan dan menyelesaikannya dengan bijak. 
  3. Tak hanya itu, Nabi juga sering melibatkan istrinya dalam memutuskan suatu perkara.

Tema Keempat

  1. Menjelaskan hak perempuan untuk menentukan kepada siapa ia akan menikah. Bahkan ayah sekalipun tidak dibenarkan menggunakan kekuasaannya untuk memaksa anak perempuannya untuk menikahi laki-laki yang tidak dicintainya.
  2. Adanya bahasan tentang bagaimana perempuan diberbolehkan melakukan ibadah berjamaah, dan tidak dibenarkan untuk melarangnya. 
  3. Dan jangankan untuk beribadah, para perempuan di masa awal Islam bahkan ikut serta dalam peperangan, sebagai pemegang urusan logistik dan kesehatan pasukan.

Tema Kelima

  1. Penjelasan tentang bolehnya perempuan dalam masa iddah keluar rumah untuk bekerja. Nabi Muhammad Saw bahkan tidak melarang seorang perempuan bekerja di kebunnya, atau menggembalakan domba-domba, menyembelih hewan, dan bekerja di luar untuk menafkahi keluarganya. 
  2. Bahkan perempuan mendapatkan pahala atas apa yang ia upayakan untuk keluarganya. Karena sejatinya dalam rumah tangga dibutuhkan sebuah relasi yang kuat, baik dalam hal penafkahan, perlakuan yang baik di antara suami dan istri, saling melayani dan menyenangkan pasangan hingga menciptakan momen kebersamaan yang indah. 
  3. Karena hanya dengan relasi kesalinganlah, perkara mu’asyarah bi-l-ma’ruf dalam banyak hal dapat tercapai.

Penutup 

Membincangkan buku 60 hadits shahih khusus tentang hak-hak perempuan dalam Islam karya Kyai Faqihuddin Abdul Qadir benar-benar seperti bertemu mata air di tengah Padang pasir. Adanya buku ini, menjadikan para perempuan jadi lebih paham bahwa segala bentuk ketidakadilan terhadapnya dan perempuan-perempuan lain yang sudah terjadi atau di alamainya bukanlah tradisi Islam. 

Karena sesungguhnya, dalam ajaran Islam yang diteladankan oleh Nabi Muhammad Saw sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan. Dengan memberikan hak-hak perempuan secara berimbang dengan hak-hak yang ada pada laki-laki. 

Semoga bermanfaat ya, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

21 komentar

  1. Hmm buku yang menarik ya kakak. Jadi penasaran pengen baca sendirinih

    BalasHapus
  2. Masyaallah bener banget. Dalam islam wanita sangat di jaga dan di lindungi ya. Semua jelas terpapar ya di buku ini.

    BalasHapus
  3. Tema-tema isi bukunya menarik semua. Perempuan bener-bener dihargai dan bukti kesetaraan gender sudah ada dari zaman Rasulullah.

    BalasHapus
  4. buku ini lengkap banget ya kalau kita ingin tahu hadits hadits terkait peran perempuan, bisa sebagai bahan diskusi dngan teman atau bahkan pasangan

    BalasHapus
  5. MasyaAllah ya MBa, bagus banget ini bukunya jadi pengen cari juga. Biar sekalian belajar.

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah, buku ini bisa jadi pedoman kesalingan laki-laki dan perempuan ya, mbak. Jadi sama2 ngerti hak-hak perempuan itu apa aja

    BalasHapus
  7. Pentinh bgt buku ini. Bisa jd bahan acuan untuk memahami tentanh tingginya harkat dan martabat perempuan. Dengan memberikan hak-hak perempuan secara berimbang juga. Tapi tanpa melewati batas :)

    BalasHapus
  8. Setuju, islam selalu memuliakan perempuan, semakin dalam kita pelajari maka akan semakin kagum kita dgn tuntunanNya

    BalasHapus
  9. mantap iniii aku juga baca ini langsung kebuka wawasanku. Alhamdulillah

    BalasHapus
  10. Tema yang sangat menarik, yang seharusnya dimengerti oleh semua gender bahwa Islam sangat menjunjung tinggi martabat perempuan. Masyaallah.

    BalasHapus
  11. judul dan temanya menarik sekali ... penting banget untuk dipelajari guna menambah ilmu dan pemahaman menjadi wanita solihah

    BalasHapus
  12. Selamat Mbak Sasha menang di day-24 ODOP-nya.
    Bukunya bagus sekali, referensi untuk belajar tentang hak dan kewajiban perempuan dalam kacamata Islam

    BalasHapus
  13. MasyaAllah betapa Islam memuliakan kaum wanita.
    Selamat Mbak Sasha sudah menang day 24 ODOP. Semoga makin istiqomah bloggingnya.

    BalasHapus
  14. Bukunya emang masya Allah banget. Hadits2nya bukan yang mengatur perempuan harus ini itu. Tapi lebih bagaiman perempuan itu menjadi dirinya, ke Tuhannya, dan hak perempuan yang harus dipenuhi.

    BalasHapus
  15. Buku nya keren nih bagus untuk dibaca laki2 dan perempuan

    BalasHapus
  16. Bukunya bagus kak, kita sebagai muslimah jadi lebih paham hak perempuan dalam islam agar tak menganggap islam tuh mengesampingkan hak perempuan.

    BalasHapus
  17. Aku belum kelar-kelar baca buku ini. Padahal disodori 3 novel langsung kelar dalam sekejap. Wkwk. Payah nih. Tapi jadi kebayang isinya kaya apa setelah baca tulisan mbak Sasha :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baca buku nonfiksi memang penuh perjuangan mba. Aku juga gitu. Sirah masih belum kelar, tapi kalau baca novel sekali buka halaman pertama malah susah berhenti

      Hapus
  18. Wah rajin mbak Shasa Ngereviw buku.. Hadist lagi...
    Eh tapi sejak jaman dl, ada aja ya laki-laki yang bertabiat buruk suka mukulin istri. Lelaki skrg yg suka kasar gitu, keturunan mereka kali ya

    BalasHapus
  19. Jadi merasa berharga banget menjadi muslimah ya
    Dimuliakan dalam Al Quran dan dihargai lewat hadits. Masyaallah

    BalasHapus
  20. wah sangat menginspirasi, terimakasih sudah berbagi ya kak :D

    BalasHapus

Posting Komentar