Wajib Tahu! Apa itu Ereksi dan Bahaya Penggunaan Obat Ereksi

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Apakah penggunaan obat ereksi memerlukan resep dokter?

Seperti yang kita tahu, Ereksi adalah suatu fenomena fisiologis yang menandakan bahwa fungsi seksual pria dalam keadaan normal dan aktif. Ereksi bisa terjadi jika ada rangsangan ataupun tanpa rangsangan, misalnya saja ereksi saat bangun tidur di pagi hari.

Nah, Ereksi ini berperan sangat penting dalam proses penetrasi selama berhubungan intim. Tanpa terjadinya ereksi, maka proses penetrasi pun akan terhambat atau tidak dapat dilakukan sama sekali. Dalam hal ini, tak jarang jika ada beberapa orang yang menggunakan obat kuat yang berfungsi untuk mempertahankan ereksi. Namun, apakah penggunaan obat ereksi tersebut aman? Apalagi jika di konsumsi tanpa resep dokter.

Untuk lebih detailnya, yuk baca lebih lanjut tentang ereksi dan penggunaan obat ereksi di artikel berikut ini, ya.

Cari tahu, Apa itu Ereksi?

Penjelasan tentang Ereksi ini adalah kondisi ketika penis dalam keadaan tegang, keras, dan membesar dikarenakan adanya peningkatan aliran darah ke penis. Adanya reaksi ereksi ini dipengaruhi oleh perubahan pada ketiga struktur anatomi utama penis, yaitu saraf, otot, dan pembuluh darah.

Ereksi yang terjadi pada penis paling sering dipicu oleh rangsangan seksual, baik itu melalui sentuhan, penglihatan, suara, ataupun fantasi. Saat penis mengalami ereksi dan seseorang mencapai orgasme, maka penis siap melakukan ejakulasi atau biasanya ditandai dengan (pengeluaran sperma).

Berdasarkan sumber rangsangannya, ereksi ini terbagi menjadi tiga jenis, antara lain:

  1. Ereksi psikogenik: Ereksi yang terjadi karena ada rangsangan dari pendengaran, penglihatan, atau pikiran.
  2. Ereksi nokturnal: Ereksi yang terjadi saat seorang pria sedang tidur, atau sudah memasuki fase REM (rapid eye movement) di mana pada fase ini, sel locus coeruleus pada otak yang mengendalikan ereksi tidak aktif.
  3. Ereksi refleksogenik: Ereksi yang dipicu oleh rangsangan berupa sentuhan fisik secara langsung, misalnya saat berhubungan intim.

Penggunaan Obat Ereksi, Apakah Aman?

Obat kuat untuk ereksi adalah salah satu solusi yang digunakan oleh banyak pria agar bisa bertahan lama ketika melakukan hubungan seksual. Padahal, tidak semua pria diperbolehkan untuk mengonsumsi obat penguat. Pasalnya, obat tersebut hanya diperuntukkan bagi pria dengan disfungsi ereksi, di mana penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.

Disfungsi ereksi sendiri adalah kondisi di mana penis tidak mampu berereksi dengan normal. Hal ini terjadi karena arus darah yang menuju penis tidak lancar, sehingga penis akan kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.

Obat kuat, seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil, dan sebagainya bekerja dengan cara menghambat enzim phosphodiesterase 5 (PDE 5) sehingga aliran darah menuju penis bisa menjadi lebih lancar.

Sayangnya, banyak yang menggunakan obat kuat tersebut tanpa resep dokter dan menyalahgunakannya. Padahal, penggunaan obat tersebut harus di bawah pengawasan dokter. Selain itu, obat ini tidak diperuntukkan untuk dikonsumsi oleh semua pria, terutama bagi pria dengan riwayat penyakit jantung dan pria yang sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya.

Bahaya Obat Kuat yang Tidak Sesuai Anjuran Dokter

Obat kuat yang dikonsumsi tanpa resep dokter bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan pada pria, di antaranya:

1. Priapismus

Priapismus adalah kondisi ketika ereksi terjadi secara berkepanjangan (setidaknya selama 4 jam) sekalipun tidak ada rangsangan seksual dan di luar kendali pengidapnya. Pada kondisi ini, aliran darah ke penis tidak terkontrol akibat gangguan pada saraf, otot, atau pembuluh darah.

Akibat terganggunya aliran darah tersebut, penis akan mengalami ereksi terus-menerus. Priapismus umumnya terjadi pada anak laki-laki usia 5–10 tahun serta pria dewasa usia 20–50 tahun.

Priapismus terbagi menjadi dua jenis, yaitu iskemik (karena adanya darah yang terjebak dalam penis akibat tersumbatnya pembuluh darah penis), non-iskemik (jumlah darah yang mengalir ke penis tidak terkendali akibat adanya robekan pada pembuluh darah penis), dan priapismus karena efek dari pengobatan.

Gejala utama priapismus adalah ereksi yang berlangsung secara terus-menerus selama lebih dari 4 jam. Pada priapismus iskemik, penderita akan merasa nyeri yang semakin memburuk. Sementara itu, priapismus non-iskemik biasanya tidak disertai rasa nyeri.

2. Non-arteritic Anterior Ischemic Optic Neuropathy (NAION)

Selain priapismus, bahaya obat kuat untuk mempertahankan ereksi adalah terjadinya non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION), terutama pada pria dengan riwayat diabetes, serangan jantung, atau penyakit jantung lainnya.

Kondisi ini dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan secara tiba-tiba karena adanya sumbatan aliran darah pada saraf optik.

3. Retinitis Pigmentosa

Penggunaan obat kuat tanpa anjuran dari dokter juga dapat menyebabkan terjadinya retinitis pigmentosa, yakni penyakit yang menyerang bagian retina mata. Kondisi ini bisa menyebabkan kemampuan penglihatan menurun dan menghilang secara perlahan. Hal ini terjadi karena obat kuat mengandung senyawa yang dapat menghambat kerja PDE 5 (enzim yang berperan penting untuk menunjang kemampuan fungsi penglihatan).

4. Hipotensi

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah komplikasi yang bisa terjadi apabila konsumsi obat kuat dibarengi dengan obat penurun tekanan darah golongan nitrat. Pria dengan riwayat penyakit darah tinggi berisiko besar mengalami hipotensi jika menggunakan obat kuat secara tidak tepat. Selain itu, komplikasi ini juga dapat terjadi pada pria yang dari awalnya sudah memiliki riwayat hipotensi.

Hipotensi yang dipicu oleh penggunaan obat kuat dan obat penurun tekanan darah golongan nitrat secara bersamaan dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis, sehingga bisa memicu terjadinya syok, pingsan, dan stroke.

Selain beberapa gangguan medis di atas, beberapa efek samping lain yang bisa terjadi akibat penggunaan obat kuat tanpa resep dokter adalah sebagai berikut:

  • Gangguan penglihatan.
  • Nyeri kepala dan otot.
  • Hidung tersumbat.
  • Nyeri punggung.
  • Gangguan pencernaan, seperti nyeri perut dan mulas.
  • Gangguan pendengaran.
  • Badan terasa panas.
  • Kemerahan pada wajah.

Ericfil Tablet untuk Obat Ereksi Terbaikmu

Keterangan:

Ericfil Tablet

Golongan: 

Obat Keras

Kelas Terapi: 

Obat Saluran Kemih dan Prostat/ Obat Hipertensi

Kandungan: 

Sildenafil citrate 100 mg

Kemasan: 

Dus, 1 strip @ 4 tablet

Produksi: 

Novell Pharmaceutical Laboratories

Harga: 

Rp 32.000/ tablet

Dosis dan Aturan Pakai:

Ericfil merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Ericfil juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Tujuan: 

Mengobati disfungsi ereksi pada pria

Cara Menggunakan: 

Ikuti anjuran dokter saat mengonsumsi Ericfil. Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan

Ericfil tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. 

Kegunaan:

Ericfil digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi pada pria dan hipertensi pulmonal.

Penggunaan untuk disfungsi ereksi dapat diminum 1 jam sebelum melakukan aktifitas seksual, telan obat secara utuh dengan minum air putih. Dianjurkan untuk minum Ericfil secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. 

Jika sudah dekat, abaikan jangan menggandakan dosis, jika selama melakukan aktivitas seksual, terasa pusing atau mual, mengalami nyeri, mati rasa, kesemutan di dada, lengan, leher atau rahang maka segera hentikan, segera hubungi dokter Anda.

Cara Penyimpanan:

Simpan Ericfil pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jadi, Apakah Obat Ereksi Aman? 

Lebih baik, gunakan obat ereksi sesuai kebutuhan dan disertai resep dokter, ya. Perhatikan juga perihal penggunaan obat, dosis dan juga efek sampingnya.

Info lebih lengkap tentang Ericfil, silakan cek disini, ya 

Itulah penjelasan seputar ereksi dan efek samping penggunaan obat kuat untuk mempertahankan ereksi tanpa resep dokter. Apabila Anda mengalami keluhan terkait organ seksual atau reproduksi, segera konsultasikan dengan dokter dan jangan sampai terlambat, ya.

Semoga bermanfaat.



Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar