Tentang Penyakit Ain, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Posting Komentar
Konten [Tampil]

Assalamu'alaikum sahabat Bunda Imut ;) Waah bulan Mei sudah hampir habis nih. Masih suasana Syawal, gimana nih kurang lebarannya? Sudah pada habis? Hehhehe. 

Penyakit ain


Untuk menemani teman-teman menghabiskan sisa cemilan lebaran, beberapa hari ini bersliweran berita tentang penyakit ain. Adakah teman-teman pembaca yang sudah paham? Apasih sebenarnya penyakit ain itu? Apakah ain hanya dialami anak-anak kecil? Lalu, bagaimana cara mengatasi jika terlanjur kena penyakit ain? 

Suatu hari, saya pribadi pernah mengalami tentang peristiwa yang banyak orang menilai ini karena ain. Meskipun saya juga belum tahu pasti apakah memang kejadian itu karena ain atau memang karena sudah takdir Allah yang memberikan kejadian waktu itu kepada saya. 

Menurut banyak sumber, ternyata penyakit ain itu adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh rasa dengki, iri atau hasad yang ditujukan untuk kita. Penyakit ini tidak bisa terdeteksi secara medis dan bisa saja menyerang siapapun, termasuk bayi, atau anak-anak kita. 

Dan ternyata, penyakit ini sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan sabda beliau dan disebutkan dalam sebuah hadits yang berbunyi

“Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).

 

Penyakit ain ini juga bisa menimpa seseorang karena adanya rasa cemburu yang besar dengan diiringi perasaan buruk kepada orang lain. Lebih lengkapnya, saya coba menuliskan beberapa poin yang sengaja saya rangkum dan tulis dari beberapa sumber, diantaranya

Apa penyebab ain pada bayi dan anak-anak

Ternyata, penyebab ain pada bayi dan anak-anak ini berasal dari dua jenis penyakit ain yang bisa membahayakan kesehatan. Diantaranya adalah pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk dalam hatinya yang kemudian diiringi dengan rasa dengki, hasad, dan ingin mencelakai bayi.

Jenis yang kedua, pandangan atau kekaguman seseorang yang tidak merasa dengki. Tetapi kekaguman itu tidak disertai dengan mengucap dzikir kepada Allah yang akhirnya menjadi penyebab sangat buah hati mengalami penyakit ain. 

Apa Ciri-ciri penyakit ain pada bayi dan anak-anak

Penyakit ain ini bisa saja menyerang bayi dan anak-anak dengan gejala awal yaitu anak akan nangis terus menerus tanpa henti. 

Biasanya si kecil akan enggan menyusui tanpa sebab yang jelas. Jika ini terjadi secara berkelanjutan, hal ini tentu sangat berpengaruh pada kebutuhan gizi juga nutrisi anak.

Selain itu, penyakit ain juga bisa terjadi saat seseorang hanya mengangumi tanpa melihat dengan langsung. Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim Rahimahullah, 

“Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat."


Itulah kenapa menurut "Thibbun Nabawi: Tinjauan Syari'at dan Medis" sangat diharuskan untuk para orangtua, saat bayinya baru lahir wajib baginya untuk berdo'a dan memohon kepada Allah SWT agar kita dan anak kita terhindar dan dijauhkan dari gangguan ataupun penyakit yang kapanpun bisa anak-anak kita alami. 

Bagaimana cara mengatasi penyakit ain? 

Untuk bisa mengatasi penyakit ain pada bayi, orangtua bisa saja melakukan pengobatan rukyah mandiri dirumah dengan membacakan doa-doa dan ayat Al-Quran agar bisa terlepas dari penyakit ain. Mendo'akan anak-anak ini juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist riwayat Muslim ketika beliau membacakan doa kepada Hasan dan Husain.


بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْئٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ.


Artinya: "Dengan nama Allah, saya meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu," (HR. Muslim).

 

Selain itu, obat untuk mengobati penyakit ain adalah selalu bertawakal dan bersabar kepada Allah SWT. Jika kamu terus bersabar, berdo'a, dan bertawakal, maka Allah SWT akan menyembuhkan penyakitmu. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan penuhi kebutuhannya” (QS. Ath Thalaq: 3).


Cara mencegah penyakit Ain

Sebagai umat muslim, kita harus bisa selalu menjaga tali silaturahmi agar bisa mencegah rasa iri, hasad dan dengki. Selain itu, menjadi seseorang dengan selalu membacakan do'a dan kata-kata yang baik kepada orang lain bisa menjadi cara agar kita terhindar dari penyakit Ain. Rasulullah SAW bersabda,


لا تَباغضوا ، و لا تَقاطعوا ، و لا تَدابَروا ، و لا تَحاسَدُوا ، و كونوا عبادَ اللهِ إخوانًا

Artinya: "Janganlah kalian saling membenci, saling memutus hubungan, saling menjauh, saling hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara," (HR Bukari dan Muslim).


Do'a-do'a berikut bisa menjadi referensi untuk teman-teman yang bisa diterapkan kepada anak-anak kita


أُعِيْذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Artinya: "Aku memohon perlindunganmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang penggangu, dan dari pandangan mata yang buruk."


Sebaiknya, usahakan untuk menghindari mengumbar dengan berlebihan tentang kekayaan, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga dan memamerkan foto anak, foto diri sendiri, keluarga atau sesuatu yang bisa memicu kekaguman yang berlebih, rasa iri, dengki dan hasad dari orang lain. 

Gimana? Apakah teman-teman pembaca ada pendapat lain tentang penyakit Ain ini? Jika ada yuk kita saling sharing di kolom komentar ya. Semoga tulisannya bermanfaat. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. 

Jurnal Bunda Imut
Hai, panggil saya sasha. Seorang pembelajar, ibu muda biasa yang suka sekali menulis, kesehariannya di sibukkan dengan Membersamai 2 putra dan 1 putrinya bermain, belajar dan bersenang-senang. Dengan pekerjaan sampingan sebagai Content writer dan Publisher, selain itu juga disambi dengan jualan online. Yuk, bersantai dan baca keseharian saya di sini. Enjoy !

Related Posts

Posting Komentar