Hai.... Assalamualaikum sahabat bunda imut ;) Tulisan kali ini sungguh disengaja, untuk berpartisipasi dalam #SayembaracatatanperempuanKIP2021. Sengaja sekali mengambil tema tentang "Saya Ibu Rumah Tangga, Dan Saya Bangga".
Ya, Saya Bangga !!! Menjadi seorang ibu rumah tangga adalah sebuah profesi yang paling mulia, kenapa? Karena SKnya secara langsung di tandatangani oleh Allah Subhanallahu WaTa'ala, selain itu Pahala adalah satu-satunya gaji saya, seorang Ibu rumah tangga.
Profesi saya yang hanya sebagai Ibu rumah tangga inipun harus mempunyai keahlian yang sungguh luar biasa, salah satu yang paling utama adalah keahlian tentang mendidik dan mengasuh anak-anak saya. Sayapun harus bisa menjadi Ibu yang pintar, terlebih pintar dalam hal memanage waktu. Selain itu, saya juga harus menyiapkan tabungan kesabaran yang cukup banyak. Agar saya tetap bisa waras dan bahagia dalam mengemban amanah menjadi seorang ibu rumah tangga.
Saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Bisa menjadi koki yang ahli memasak untuk keluarga saya, memasak setiap hari untuk anak juga suami tercinta, bisa selalu andil dalam memilih menu yang bergizi untuk keluarga saya.
Ya, saya bangga menjadi ibu rumah tangga. Meskipun terkadang jam kerja saya dirumah tidak ada batas, sayapun sering sekali merasakan kelelahan yang sungguh luar biasa, lelah saat mengurus tugas domestik yang rasanya tak akan pernah ada habisnya. Tangan ini, rasanya gak bisa berhenti bergerak dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya.
Namun, atas semuanya itu membuat saya tak pernah berhenti bersyukur, bersyukur karena saya mempunyai banyak sekali kesempatan dan waktu untuk merawat dan membersamai anak-anak langsung dengan tangan saya sendiri. Sayapun sangat bangga bisa menurunkan berjuta ilmu pada mereka, menjadikan surga begitu dekat dengan berusaha ikhlas dan tidak mengeluh. Tidak mengeluh. InsyaAllah, kepuasan hari saya akan langsung diisi oleh Allah secara penuh.
Apa yang bikin saya merasa puas menjadi seorang ibu rumah tangga? Berikut alasannya
Alasan Puas Menjadi Ibu Rumah Tangga
''Ya Fatimah, jika perempuan menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.''
''Ya Fatimah, jika perempuan berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Jika ia meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya dan mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatatkan pahala orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang. Jika perempuan menghalangi hajat para tetangganya, Allah akan menghalanginya dari air telaga Kausar di hari kiamat.''
''Ya Fatimah, hal yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha padamu, tidaklah akan aku doakan kamu. Tahukah engkau bahwa ridha suami bernilai lebih di hadapan Allah dan kemarahannya adalah kemarahan Allah?''
''Jika perempuan melayani suaminya sehari semalam dengan baik hati, ikhlas, serta niat yang benar, Allah akan mengampuni semua dosanya dan akan memakaikannya sepersalinan pakaian hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan untuknya seribu pahala haji dan umrah.''
Penutup
Ya, sekarang sayapun tahu jika peluang untuk masuk surga itu tidaklah jauh. Dengan bekerja ikhlas dan tanpa banyak mengeluh, mendidik generasi yang berjiwa tangguh,memberikan nutrisi pada jiwa dan tubuh yang insyaAllah akan berbalas kepuasan hati yang terisi penuh oleh Allah SWT.
Untuk semua yang membaca tulisan ini, mari sama-sama menguatkan. Saling support dan saling mengingatkan. Menjadi Ibu Rumah Tangga dengan berada dirumah itu, tak berarti tanpa arti. Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kita jalan pengganti dalam meraih impian yang kita cari dari sudut ternyaman di rumah kita sendiri.
Untuk seluruh Ibu yang saat ini lebih banyak dirumah, mari ikhlaskan hati dan mulai berpasrah, agar peluang surga yang ada dirumah kita tak akan terhapus sia-sia hanya dengan keluh kesah.
Bu, Lukisan hati ini ditulis tidak dengan maksud untuk membandingkan terhadap kalian ibu-ibu yang berjasa dalam mengambil peran keluar rumah dengan berjuta alasan sebagai perjuangan. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk menghibur hati
seluruh ibu yang saat ini sedang merasakan kehilangan eksistensi nya, teruntuk para ibu yang terkadang sangat berkecil hari dan merasa dirinya begitu tiada arti.
Dari rumah untuk dunia, karena dari tangan dan hatimulah tumbuh malaikat syurga, anak-anak yang akan mampu membuktikan jika kita adalah Ibu Profesional. Menjadi Ibu Pembaharu yang akan terus belajar, berkembang, berkarya, berbagi, dan berdampak. Terkhusus untuk anak-anak, suami, keluarga juga masyarakat.
#Darirumahuntukdunia
#sayembaracatatanperempuanKIP2021
#Konferensiibupembaharu2021
#Ibuprofesional
Mau jadi ibu rumah tangga atau wanita karir tuh pilihan terbaik untuk masing-masing orang ya bund. Insya Allah kalau dijalankan dengan ikhlas sama-sama mendapatkan pahala.
BalasHapusMasha Allah ya mbak, baca ulasannya bikin adem. Betul sekali, SbG seorsng ibu dan istri punya lahan luas utk meraup rejeki jika ikhlas sepenuh hati melayani suami dan anak . Ggod jobs mbak
BalasHapusSaya bapak rumah tangga. Saya pun bangga menjadi bapak rumah tangga.... :)
BalasHapusTerharu bacanya SKnya langsung dari Allah :') karena stigma masyarakat yg dulu memandang IRT gak ngapa2in, skg mulai terhapus stigma itu dengan banyaknya campaign bangga dan profesional jd IRT. Nyatanya memang bekerja di publik dan domestil, semuanya hrs punya skill dan harus sama2 profesional. semangat ;)
BalasHapusMasya Allah setelah hectic banget dengan urusan domestik dan publi beberapa hari ini, aku membaca ini seperti mendapat pelukan hangat kasih sayang Allah. Bakallah ya Mbak...terima kasih sudah menulis ini.
BalasHapusDari rumah untuk dunia, dalem bgt mbak. Terima kasih sudah mengingatkanku peran utama seorang ibu.
BalasHapusMasya Allah, terima kasih sharingnya Mom Shasha :'), semoga menjadi amal jariyah Mom sekeluarga karena telah mengingatkan banyak orang melalui artikel ini. Saya jadi terbuka matanya :')
BalasHapusMasya Allah, berbicara sosok fatimatuz zahra benar-benar membuat kita menjadi banyak bersyukur. Sosok yang mewarisi Rasulullah SAW. Tak segan tampil sederhana bahkan memberikan gaun pernikahannya kepada orang. Artikel ini sangat menguatkan dalam keluarga.
BalasHapusaku bangga juga menjadi ibu rumah tangga namun juga apreciate sama mereka yng bekerja dengan semua lasan yang ada pada mereka.
BalasHapuswah aku terharu mbak dg peran sbgai ibu dan istri ini karena islam snagat memuliakannya ya
Terharu bacanya, jadi tersadar kembali kadang suka nggak ihklas ngerjain perkerjaan rumah, kadang suka merindukan dunia kerja di luar rumah. Duh ternyata segitu besarnya pahala buat ibu rumah tangga dan nggak ada yang sia-sia apa yg sudah dilakukannya
BalasHapus"Dari rumah untuk dunia". Suka banget dengan kalimatnya mba. Dan benar, seorang ibu berperan besar dalam kemajuan peradaban. Ibulah madrasah pertama bagi anak-anaknya
BalasHapusSabar, syukur dan ikhlas... Insya Allah semua akan bisa dijalani dengan maksimal.
BalasHapusNilai mejalani amanah menjadi ibu rumah tangga, sungguh tak terkira
Sehati ya mbak, aku juga pilih tema ini nih. Saya ibu rumah tangga dan saya bangga.
BalasHapusSini tos dulu kita yang bangga jadi ibu rumah tangga mbak 😍 semangat buat kita ya, pahala besar menanti
BalasHapusMasya Allah ademm baca tulisannya mbak,,
BalasHapusMenguatkan atas pilihanku sekarang...
Dengan peran apapun yang Allah amanahkan harus bangga dan menjalankannya dengan sebaik-baiknya..
Uhh,, aku suka kalimat di paragrap pertama di penutupnya nih.. Menjadi ibu rumah tangga itu tak berarti tanpa arti.. Dalem banget kata"nya bunda.. Terima kasih atas support dari tulisan ini :D
BalasHapus"Dari rumah untuk dunia... Dari tangan ibulah lahir malaikat surga" . Bukan main ya mbak... Gak salah istriku resign sejak 5 tahun yang lalu demi menjadi ibu rumah tangga...
BalasHapusSetiap ibu luar biasa dengan perannya masing-masing, asal mereka punya cinta, kesyukuran dan kebanggaan terhadap apa yang mereka jalani :)
BalasHapusmamaku juga full ibu rumah tangga dan kami anak-anaknya bangga pada beliau
BalasHapusApapun pilihan ibu, insha Allah itu yang terbaik ya, semua hebat dalam perannya masing-masing.
BalasHapusSayapun mencintai peran saya sebagai ibu rumah tangga, meski kadang kangen pengen kerja di luar, tapi sudah jadi ibu, nggak bisa lagi sebebas dulu, setidaknya mengedepankan anak-anak :)
Semua ibu memang harus bangga sih dengan perannya masing-masing, apapun itu :) karena pasti anak selalu jadi prioritasnya :)
BalasHapus